[caption id="attachment_76011" align="aligncenter" width="640"]
Franky Limit[/caption]
Pemadaman listrik kembali terjadi di beberapa wilayah di Sumatera Utara, seperti Kota Medan, Deliserdang, Tebing Tinggi dan Pematangsiantar.
Kebetulan pemadaman listrik kali ini terjadi ketika anak sekolah SMU sedang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), maka dinilai hal itu sangat mengganggu anak-anak yang hendak belajar.
Kritikan pun datang dari seorang tokoh pemuda yang menjabat sebagai Kepala Divisi (Kadiv) Pemuda dan Olahraga Komunitas Indonesia Kompak (KIK) Francky Limit.
Dia mengatakan, seharusnya Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sumatera Utara tidak memadamkan listrik pada saat UNBK.
"PLN seharusnya peduli terhadap masyarakat terutama anak-anak SMU yang sedang menempuh Ujian. Kalau saat ujian gini listrik padam pada malam hari, kapan lagi mereka akan belajar?," ujar Francky, Selasa (11/4/2017).
Dia mengeluhkan pihak PLN yang tidak memikirkan nasib anak-anak yang akan belajar dalam menghadapi UNBK.
"Setiap pejabat di PLN itu kan punya anak. Bagaimana anak mereka hadapi UN, kalau rumahnya ada genset gak masalah, kalau yang tidak ada kan jadi masalah besar," ketusnya.
Francky juga menjelaskan, pemadaman listrik yang terjadi di sejumlah kawasan di Kota Medan mulai dari jam 14.30 WIB hingga 18.00 WIB.
"Padamnya listrik itu lebih dari 3 jam. Sungguh parah PLN ini tidak memikirkan nasib anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa," kata pemuda yang aktif di beberapa organisasi ini.
Lebih lanjut, Francky berharap General Manager (GM) PLN Sumut Feby Joko Priharto yang barusan menjabat agar lebih memperhatikan dan mengevaluasi kinerja serta mengecek permasalahan sesungguhnya yang terjadi di PLN Sumut ini.
"Sudah puluhan tahun listrik di Sumut tidak beres-beres. Saya harap pak GM PLN yang baru ini lebih memperhatikan dan mengecek apa permasalahan di PLN ini," pungkasnya.(sandy)
Pemadaman listrik kembali terjadi di beberapa wilayah di Sumatera Utara, seperti Kota Medan, Deliserdang, Tebing Tinggi dan Pematangsiantar.
Kebetulan pemadaman listrik kali ini terjadi ketika anak sekolah SMU sedang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), maka dinilai hal itu sangat mengganggu anak-anak yang hendak belajar.
Kritikan pun datang dari seorang tokoh pemuda yang menjabat sebagai Kepala Divisi (Kadiv) Pemuda dan Olahraga Komunitas Indonesia Kompak (KIK) Francky Limit.
Dia mengatakan, seharusnya Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sumatera Utara tidak memadamkan listrik pada saat UNBK.
"PLN seharusnya peduli terhadap masyarakat terutama anak-anak SMU yang sedang menempuh Ujian. Kalau saat ujian gini listrik padam pada malam hari, kapan lagi mereka akan belajar?," ujar Francky, Selasa (11/4/2017).
Dia mengeluhkan pihak PLN yang tidak memikirkan nasib anak-anak yang akan belajar dalam menghadapi UNBK.
"Setiap pejabat di PLN itu kan punya anak. Bagaimana anak mereka hadapi UN, kalau rumahnya ada genset gak masalah, kalau yang tidak ada kan jadi masalah besar," ketusnya.
Francky juga menjelaskan, pemadaman listrik yang terjadi di sejumlah kawasan di Kota Medan mulai dari jam 14.30 WIB hingga 18.00 WIB.
"Padamnya listrik itu lebih dari 3 jam. Sungguh parah PLN ini tidak memikirkan nasib anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa," kata pemuda yang aktif di beberapa organisasi ini.
Lebih lanjut, Francky berharap General Manager (GM) PLN Sumut Feby Joko Priharto yang barusan menjabat agar lebih memperhatikan dan mengevaluasi kinerja serta mengecek permasalahan sesungguhnya yang terjadi di PLN Sumut ini.
"Sudah puluhan tahun listrik di Sumut tidak beres-beres. Saya harap pak GM PLN yang baru ini lebih memperhatikan dan mengecek apa permasalahan di PLN ini," pungkasnya.(sandy)
