Gelar Operasional 2017, Ini Tekanan Kapolda Kepada Jajarannya

Sebarkan:
[caption id="attachment_77219" align="aligncenter" width="1080"] Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel[/caption]

Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) melaksanakan Gelar Operasional TW I 2017 Polda Sumut di Aula Tribrata, Mapolda Sumut, Kamis (27/4/2017) siang.

Acara dibuka oleh Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel dan dihadiri Wakapolda Sumut, Para Pejabat Utama, Para Kapolres/tabes sejajaran Polda Sumut.

Gelar operasional dilaksanakan selama 3 hari (Kamis s/d Sabtu) tanggal 27-29 April 2017 dengan tema “Melalui Gelar Operasional Polda Sumut, Kita Tingkatkan Kinerja, Merubah Kultur Pengelolaan Media (Commander Wish Kapolda) Guna Mewujudkan Polri yang Promoter.

Mengawali sambutan, Kapolda mengecek Para Kapolres sejajaran terutama Polres yang berada di wilayah pantai timur yang panjangnya kurang lebih 575 Km.

"Untuk pengawasan pantai timur ini, kita akan melakukan pemberdayaan masyarakat mulai dari tahap penelitian, kemudian menyusun rencana aksi dan melaksanakannya kemudian mengevaluasi dan mendeklarasikan serta promosi dengan waktu yang telah ditentukan," ujar Kapolda dalam sambutannya.

Dia menekankan kepada Karo Ops Polda Sumut sebagai penjuru untuk segera melaksanakan rencana-rencana ini untuk menjadi pilot proyek model yang menghasilkan lingkungan bersih dan bebas dari narkoba.

"Tindak lanjut selanjutnya kita akan melaksanakan MoU dengan Kanwil Kemenkumham dalam memberikan bantuan perkuatan pengamanan terhadap rutan dan lapas," tegasnya.

Jenderal bintang dua juga meminta kepada Para Kapolres untuk memaparkan dan mengevaluasi pelaksanaan kasus-kasus menonjol dan untuk penjagaan tahanan.

"Segera evaluasi, jangan ada lagi tahanan yang lari, perhatikan standar kualitas dari rumah tahanan yang berada di kantor Polisi. Kemudian evaluasi tentang penggunaan senjata api dan berikan arahan-arahan yang jelas tentang senjata api dan cara pengamanannya," kata Kapolda.

Dalam peringatan hari buruh (mayday) pada hari Senin tanggal 1 Mei 2017 mendatang, para Kapolres membuat inovasi untuk merubah paradigma hari buruh yang identik dengan demonstrasi menjadi hari ulang tahun buruh yang diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan positif seperti kegiatan sosial, olahraga dan hiburan. Kebijakan dan strategi Polda Sumut tentang penanganan kasus-kasus menonjol seperti narkoba, dengan kebijakan Kapolda “Bersih-bersih ke dalam dan hajar keluar”

Dalam “Bersih-Bersih ke Dalam” ada 3 kebijakan Kapolda yaitu :

1. Pemeriksaan secara pribadi-pribadi kepada anggota, baik secara rutin/insidentil oleh Kabid Propam.

2. Berikan reward dan punishment kepada anggota yang berhasil dalam tugas walau sekecil apapun dan bila perlu dipromosikan baik jabatan maupun kepangkatan.

3. Lingkungan tempat tinggal yang bersih dari narkoba.

Kapolda juga memberi penekanan kepada Para Kapolres untuk membuat deklarasi bersih-bersih ke dalam hajar keluar yang mendapat apresiasi dari Komisi III DPR RI.

Kebijakan Kapolda dalam “Hajar Keluar” yaitu melakukan penegakan hukum dengan “Soft Approach” yaitu pendekatan yang lunak sampai pendekatan yang keras “Hard Approach” khusus nya terhadap para bandar narkoba.

"Para Kapolres harus segera memberikan sosialisasi kepada masyarakat baik itu tokoh agama, tokoh adat, para mahasiswa, pelajar untuk mengetahui bahaya narkoba. Dan ajak masyarakat untuk membuat daya tangkal di lingkungan masyarakat tentang narkoba," ungkapnya.

Kapolda menegaskan agar mengurangi tindakan premanisme maupun konflik yang terjadi di wilayah Sumatera Utara.

"Jangan ada lagi terulang seperti kejadian di Polres Simalungun, Polres Madina dan Polres Belawan karena Kapolri menekankan sehebat apapun dalam mengungkap kasus, akan hilang bila ada konflik di daerah tersebut, apalagi konflik tentang SARA," ujarnya.

Oleh sebab itu, Kapolda kembali menegaskan kepada para Kapolres untuk segera melakukan pencegahan agar tidak ada lagi konflik di wilayah kerja masing-masing.(sandy)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini