Penerapan sistem satu pintu masuk di Bandara Kualanamu kini tidak diberlakukan lagi. Penumpang pun kini bisa masuk dari pintu masuk di terminal kedatangan lantai I maupun di pintu masuk terminal keberangkatan lantai III.
Meskipun begitu, para penumpang yang akan masuk ke terminal penumpang tetap harus menjalani pemeriksaan dengan alat X Ray termasuk barang bawaannya.
Informasi yang dihimpun pada Selasa (31/5), pencabutan system satu pintu masuk ini sudah dilakukan sejak Minggu (29/5) malam lalu. Hal ini pun akan diterapkan seterusnya sesuai kondisi keamanan bandara bertaraf internasional itu.
Manajer Keamanan Bandara Kualanamun Kuswadi kepada wartawan menerangkan, semua pintu masuk sudah dibuka baik lantai I maupun lantai III. Artinya pengunjung dan calon penumpang tidak harus lagi masuk dari lantai III seperti yang selama ini. "Pintu masuk di atas dan bawah sudah difungsikan, silahkan masuk darimana saja tetapi tetap dilakukan pemeriksaan melalui X-Ray,” terang Kuswadi.
Lanjut Kuswadi, untuk mendukung dibukanya lantai I maka petugas keamanan saat ini sudah menempatkan mesin X-Ray untuk pemeriksaan barang-barang bawaan calon penumpang dan pengunjung yang hendakmasuk ke area terminal. "Jadi kedepan tidak lagi terpusat lantai III dropzone, boleh masuk dari lantai I dan III,” tgasnya.
Duty manajer Bandara Kualanamu M. Syukur menerangkan hal yang sama. Namun ditegaskannya bukan berarti semua bisa masuk sesuka hati baik dari lantai I dan III. Tetapi pengunjung tetap melalui proses pemeriksaan. Bedanya hanya selama ini dipusatkan masuk lewat dari lantai III sekarang sudah dibuka dari lantai I.
Menurutnya dibukanya kembali pintu masuk di lantai I setelah status kuning bandara sudah dicabut dan kondisi keamanan sudah mulai normal.
Di samping itu kondisi lantai III selalu terjadi antrian panjang pada saat tertentu sehingga membuat ketidak nyamanan. Maka dengan hal itu dengan kajian para intansi terkait, maka dibuka kembali untuk mengurai antrian panjang tersebut dengan catatan penumpang serta barang bawaanya tetap diperiksa dengan menggunakan mesin X-Ray.
"kita berharap kondisi ini terus diterapkan selamanya sehingga rasa aman dan nyaman dapat dirasakan. Diharap penumpang saling menjaga keamanan bersama di bandara,” tegasnya.
Nanda (22) warga Medan salah satu penumpang tujuan Jakarta mengaku merasa aman dan nyaman setelah sistem satu pintu yang sejak beberapa bulan terakhir diberlakukan di Bandara Kualanamu dicabut. "Saya berharap sitem ini diterapkan selamanya, penerapan satu pintu selama ini sangat membuat tidak nyaman bagi para calon pengunjung dan penumpang. Apa lagi terkadang waku mepet dan terburu-buru dengan satu pintu akhirnya ada penumpang terlambat dengan lamanya antrian di satu pintu tersebut,” terangnya. (Walsa)
Duty manajer Bandara Kualanamu M. Syukur menerangkan hal yang sama. Namun ditegaskannya bukan berarti semua bisa masuk sesuka hati baik dari lantai I dan III. Tetapi pengunjung tetap melalui proses pemeriksaan. Bedanya hanya selama ini dipusatkan masuk lewat dari lantai III sekarang sudah dibuka dari lantai I.
Menurutnya dibukanya kembali pintu masuk di lantai I setelah status kuning bandara sudah dicabut dan kondisi keamanan sudah mulai normal.
Di samping itu kondisi lantai III selalu terjadi antrian panjang pada saat tertentu sehingga membuat ketidak nyamanan. Maka dengan hal itu dengan kajian para intansi terkait, maka dibuka kembali untuk mengurai antrian panjang tersebut dengan catatan penumpang serta barang bawaanya tetap diperiksa dengan menggunakan mesin X-Ray.
"kita berharap kondisi ini terus diterapkan selamanya sehingga rasa aman dan nyaman dapat dirasakan. Diharap penumpang saling menjaga keamanan bersama di bandara,” tegasnya.
Nanda (22) warga Medan salah satu penumpang tujuan Jakarta mengaku merasa aman dan nyaman setelah sistem satu pintu yang sejak beberapa bulan terakhir diberlakukan di Bandara Kualanamu dicabut. "Saya berharap sitem ini diterapkan selamanya, penerapan satu pintu selama ini sangat membuat tidak nyaman bagi para calon pengunjung dan penumpang. Apa lagi terkadang waku mepet dan terburu-buru dengan satu pintu akhirnya ada penumpang terlambat dengan lamanya antrian di satu pintu tersebut,” terangnya. (Walsa)