[caption id="attachment_52059" align="aligncenter" width="720"]
Bandara Kuala Namu selalu digenangi air bila hujan deras. Kondisi ini cukup membuat ketidaknyamanan bagi para pengguna jasa bandara bertaraf internasional itu[/caption]
Setiap hujan deras turun beberapa titik di Bandara Kualanamu digenangi air. Seperti di lantai I terminal kedatangan dan lantai III drop zone, siang tadi (11/5/2016).
Alhasil para penumpang dan pengguna jasa yang akan melintas di lokasi ini harus ekstra hati – hati agar tidak terpeleset dan jatuh.
Hal ini pun membuat para penumpang dan penggunajasa tidak nyaman. Selain itu petugas kebersihan juga harus ekstra keras untuk mengeringkan air hujan yang menggenangi lantai yang menetes dari atap yang bocor dan tempias air hujan.
Salah seorang petugas kebersihan yang enggan disebut jati dirinya kepada wartawan pada Rabu (11/5) mengungkapkan, air yang menggenangi lantai akibat bocornya atap bandara sebagian lagi tempias air sehingga masuk ke lantai terminal.
"Selama kanopi tidak dibuat di terminal kedatangan lantai I dan dropzone lantai III maka air hujan akan memasuk dan menggenangai lantai. Kondisi seperti ini sudah sering terjadi saat hujan, antisipasinya dibersihkan dengan alat seadanya,” ujarnya.
Sementara itu Marihot ( 43), warga Jalan Denai, Medan mengaku sangat terkejut melihat kondisi bandara yang lantainya digenangi air. "Saya tidak menyangka kondisi ini namanya bandara internasional, baru beberapa menit hujan air sudah tergenang,” keluhnya.
Setiap hujan deras turun beberapa titik di Bandara Kualanamu digenangi air. Seperti di lantai I terminal kedatangan dan lantai III drop zone, siang tadi (11/5/2016).
Alhasil para penumpang dan pengguna jasa yang akan melintas di lokasi ini harus ekstra hati – hati agar tidak terpeleset dan jatuh.
Hal ini pun membuat para penumpang dan penggunajasa tidak nyaman. Selain itu petugas kebersihan juga harus ekstra keras untuk mengeringkan air hujan yang menggenangi lantai yang menetes dari atap yang bocor dan tempias air hujan.
Salah seorang petugas kebersihan yang enggan disebut jati dirinya kepada wartawan pada Rabu (11/5) mengungkapkan, air yang menggenangi lantai akibat bocornya atap bandara sebagian lagi tempias air sehingga masuk ke lantai terminal.
"Selama kanopi tidak dibuat di terminal kedatangan lantai I dan dropzone lantai III maka air hujan akan memasuk dan menggenangai lantai. Kondisi seperti ini sudah sering terjadi saat hujan, antisipasinya dibersihkan dengan alat seadanya,” ujarnya.
Sementara itu Marihot ( 43), warga Jalan Denai, Medan mengaku sangat terkejut melihat kondisi bandara yang lantainya digenangi air. "Saya tidak menyangka kondisi ini namanya bandara internasional, baru beberapa menit hujan air sudah tergenang,” keluhnya.
Dirinya pun berharap kepada PT AP II sebagai pengelola Bandara Kualanamu agar lebih pedulin dengan kondisi ini. Menurutnya persoalan atap bocor dan air hujan yang tergenang dilantai bandara tidak hal baru, bahkan sudah menjadi persolan sejak dibangun bandara namun kondisi ini tetap terjadi.
"Kita tidak anti bandara tetapi cinta bandara, artinya kita kritik ini demi perbaikan kedepan. Persoalan atap bocor ini saja tidak teratasi, bagaimana dengan persoalan besar lainya. Padahal tim ahli di Bandara Kualanamu sudah sangat lengkap, bagian teknik, bagian bangunan, serta unit-unit lain, tapi masalah sekecil atap bocor dan tempias hujan tidak dapat diantisipasi,” ujarnya.
Duty manajer Bandara Kualanamu Jasirin membenarkan dibeberapa titik atap bandara mengalami kebocoran ketika hujan turun, sehingga air masuk dan menggenangai lantai. Kondisi ini menurutnya sudah dilaporkan pada intansi terkait yang ada di PT AP II. "Sudah dilaporkan beberapa titik yang bocor dan segera ditangai,” tegas Jasirin.
Manajer humas Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto juga menjelaskan hal yang sama, namun menurutnya pihaknya tidak bisa serta mereta melakukan penaganan secara spontan. Sebab anggaranya harus persetujuan dari pusat.
Di samping itu, perlu adanya pengkajian mendalam terkait masuknya air. Sebab lokasinya untuk dibuat knopi sangat panjang dan perlu pengkajian lebih mendalam dari bagian tekinik bagunan dan unsur terkait. "Kalau anggaran dari PT AP II sendiri tidak mencukupi, maka kita tunggu tambahan dan persetujuan pusat,” sebutnya.
Menurutnya, persoalan atap bocor dan antisipasi tempias air sudah sering dilakukan perbaikan tetapi diakui belum sempurna. Lanjutnya untuk saat ini antisipasinya mengerahkan petugas kebersihan menguras air yang menggenangi supaya tidak menjalar kemana-mana. Dirinya juga tidak memungkiri adanya ketidak nyamanan bagi pengguna jasabandara dengan air hujan tersebut.
"Kita berharap para penggunajasa bandara agar dapat memakluminya, sebab pihaknya akan terus berusaha mengantisipasi kebocoran atap dan air tempias yang masuk ke lantai terminal bandara,” tegasnya. (Walsa)
"Kita tidak anti bandara tetapi cinta bandara, artinya kita kritik ini demi perbaikan kedepan. Persoalan atap bocor ini saja tidak teratasi, bagaimana dengan persoalan besar lainya. Padahal tim ahli di Bandara Kualanamu sudah sangat lengkap, bagian teknik, bagian bangunan, serta unit-unit lain, tapi masalah sekecil atap bocor dan tempias hujan tidak dapat diantisipasi,” ujarnya.
Duty manajer Bandara Kualanamu Jasirin membenarkan dibeberapa titik atap bandara mengalami kebocoran ketika hujan turun, sehingga air masuk dan menggenangai lantai. Kondisi ini menurutnya sudah dilaporkan pada intansi terkait yang ada di PT AP II. "Sudah dilaporkan beberapa titik yang bocor dan segera ditangai,” tegas Jasirin.
Manajer humas Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto juga menjelaskan hal yang sama, namun menurutnya pihaknya tidak bisa serta mereta melakukan penaganan secara spontan. Sebab anggaranya harus persetujuan dari pusat.
Di samping itu, perlu adanya pengkajian mendalam terkait masuknya air. Sebab lokasinya untuk dibuat knopi sangat panjang dan perlu pengkajian lebih mendalam dari bagian tekinik bagunan dan unsur terkait. "Kalau anggaran dari PT AP II sendiri tidak mencukupi, maka kita tunggu tambahan dan persetujuan pusat,” sebutnya.
Menurutnya, persoalan atap bocor dan antisipasi tempias air sudah sering dilakukan perbaikan tetapi diakui belum sempurna. Lanjutnya untuk saat ini antisipasinya mengerahkan petugas kebersihan menguras air yang menggenangi supaya tidak menjalar kemana-mana. Dirinya juga tidak memungkiri adanya ketidak nyamanan bagi pengguna jasabandara dengan air hujan tersebut.
"Kita berharap para penggunajasa bandara agar dapat memakluminya, sebab pihaknya akan terus berusaha mengantisipasi kebocoran atap dan air tempias yang masuk ke lantai terminal bandara,” tegasnya. (Walsa)