Kejari Pantau Pelelangan Proyek Binjai

Sebarkan:
Bursa proyek yang ada di Kota Binjai hingga kini terus memanas. Banyak beredar rumor kalau bursa proyek di Kota Binjai tahun anggaran 2016 dipegang oleh 3 orang petinggi yang kerab disebut '3 harimau'.

Diduga, banyaknya kecurangan-kecurangan pada saat tender dimulai yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan 6 ini yang kuat dugaan akan dimenangkan oleh orang-orang terdekat dengan membayar upeti (setoran) kepada pihak tertentu untuk memenangkan tender tersebut.

Menyikapi hal ini, pihak Kejari Binjai berjanji akan terus memantau terkait pelelangan proyek yang ada di Kota Binjai untuk mengantisipasi adanya sejumlah kecurangan-kecurangan.

"Sejauh ini kita sudah memantau semua kegiatan tender proyek yang ada di Kota Binjai, dan kita semua lakukan sesuai prosedur karena semua menyangkut keuangan," jelas Kajari Binjai, Wilmar Ambarita saat di jumpai di Kejari Binjai, jalan T. Amir Hamzah, Kecamatan Binjai Utara, Selasa (10/5/16).

Lebih lanjut dikatakannya, bila terdapat temuan penyelewengan yang dilakukan pihak tertentu, maka, pihak Kejari akan mengambil tindakan sesuai hukum yang berlaku.

"Yang pasti kita (Kejari_red) akan terus pantau terkait tender proyek ini dan bila ada temuan akan segera kita tindak sesuai dengan hukum yang ada, sebab ini menyangkut keuangan dengan jumlah yang cukup besar," ujarnya.

Sementara itu, seorang pemborong berinisial AT menyayangkan sikap petinggi-petinggi yang menguasai proyek Kota Binjai.

"Biasanya tiap tahun saya terima proyek, namun sekarang, banyak pemborong yang tak menerima proyek, sebab proyek tersebut dipegang oleh tiga orang terdekat Walikota Binjai '3 harimau'," ungkap AT.

Dikatakannya, praktek setoran atau upeti yang harus dibayarkan untuk mendapatkan proyek bukan hal yang biasa di Kota Binjai dan bukan menjadi rahasia. Hampir seluruh pemborong melakukan hal tersebut demi memenangkan tender.

"Sejumlah pemborong itu memberikan upeti atau setoran kepada pihak terkait untuk mendapatkan proyek, ga tau kita itu uangnya untuk apa, yang pasti kita harus setor paling sedikit 15 persen dari dana proyek yang diterima," pungkasnya.

AT berharap agar tender proyek yang akan dilelang pada bulan 6 ini benar-benar bersih tanpa ada memikirkan kepentingan-kepentingan sesaat.(hendra)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini