[caption id="attachment_50912" align="aligncenter" width="1280"]
Para satpam protes[/caption]
Sebanyak 140 calon satuan pengamanan (satpam) menyerbu Kantor PT Pelangi Berkah Berjaya, di Jalan Tengku Amir Hamzah, Desa Kwala Begumit, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Selasa (19/4/16) malam.
Aksi spontanitas itu mereka lakukan guna mendesak manajemen perusahaan penyalur tenaga kerja (outsourching) terkait, agar segera menempatkan mereka bekerja di PT PLN (Persero), karena telah dijanjikan sejak tujuh bulan sebelumnya.
Akan tetapi setelah lebih dari satu jam berada di tempat itu, justru manajemen PT Pelangi Berkah Berjaya tidak kunjung menanggapi keluhan para calon petugas keamanan itu.
Guna mengantisipasi terjadinya keributan dan aksi anarkis, polisi terpaksa menggiring mereka menuju Markas Kapolisian Resor (Mapolres) Binjai, guna dimediasi dengan pimpinan perusahaan terkait.
Sebanyak 140 calon satuan pengamanan (satpam) menyerbu Kantor PT Pelangi Berkah Berjaya, di Jalan Tengku Amir Hamzah, Desa Kwala Begumit, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Selasa (19/4/16) malam.
Aksi spontanitas itu mereka lakukan guna mendesak manajemen perusahaan penyalur tenaga kerja (outsourching) terkait, agar segera menempatkan mereka bekerja di PT PLN (Persero), karena telah dijanjikan sejak tujuh bulan sebelumnya.
Akan tetapi setelah lebih dari satu jam berada di tempat itu, justru manajemen PT Pelangi Berkah Berjaya tidak kunjung menanggapi keluhan para calon petugas keamanan itu.
Guna mengantisipasi terjadinya keributan dan aksi anarkis, polisi terpaksa menggiring mereka menuju Markas Kapolisian Resor (Mapolres) Binjai, guna dimediasi dengan pimpinan perusahaan terkait.
"Perusahaan tak jelas. Kebanyakan janji palsu. Sudah bayar, sudah latihan, tapi sampai sekarang tak kerja-kerja juga," teriak mereka, sesaat sebelum meninggalkan Kantor PT Pelangi Berkah Berjaya.
Menurut Edi (26), salah seorang calon satpam, kedatangan dia dan rekan-rekannya ke kantor perusahaan outasurching terkait, tidak lain untuk mempertanyakan masa depan pekerjaan mereka.
"Terus terang kami sangat kesal. Sebab kami sudah bayar antara Rp 1,5 hingga 5 juta per orang. Kami juga sudah dilatih selama 14 hari di Markas Yonif 100/Raider. Tapi sampai sekarang belum juga ditempatkan," jelasnya.
Padahal menurut Edi, manajemen PT Pelangi Berkah Berjaya sudah berjanji akan menempatkan sebanyak 400 calon satpam, untuk bekerja di PT PLN (Persero) wilayah kerja Sumatera bagian utara (Sumbagut).
"Sabtu (16/4/16) kemarin, sebenarnya kami juga sudah mendatangi perusahaan. Dari situ, Pimpinan PT Pelangi Berkah Berjaya, Deni Subroto, berjanji akan mengembalikan uang yang sudah kami bayarkan Selasa ini," ujarnya.
"Sayangnya, meskipun kami sudah menunggu sejak pagi hingga larut malam, justru uang ganti rugi itu tidak kunjung kami terima," imbuh Edi.
Kapolres Binjai, AKBP Mulya Hakim Solichin, saat diwawancara melalui Kasat Reskrim, AKP Bambang Herianto Tarigan, mengakui, pihaknya sedang melakukan proses mediasi dengan kedua belah pihak.
"Sengaja mereka kita giring ke sini (Mapolres Binjai), demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Namun kita masih terus memediasi keduanya, guna mendapatkan solusi terbaik," katanya.(hendra)
Menurut Edi (26), salah seorang calon satpam, kedatangan dia dan rekan-rekannya ke kantor perusahaan outasurching terkait, tidak lain untuk mempertanyakan masa depan pekerjaan mereka.
"Terus terang kami sangat kesal. Sebab kami sudah bayar antara Rp 1,5 hingga 5 juta per orang. Kami juga sudah dilatih selama 14 hari di Markas Yonif 100/Raider. Tapi sampai sekarang belum juga ditempatkan," jelasnya.
Padahal menurut Edi, manajemen PT Pelangi Berkah Berjaya sudah berjanji akan menempatkan sebanyak 400 calon satpam, untuk bekerja di PT PLN (Persero) wilayah kerja Sumatera bagian utara (Sumbagut).
"Sabtu (16/4/16) kemarin, sebenarnya kami juga sudah mendatangi perusahaan. Dari situ, Pimpinan PT Pelangi Berkah Berjaya, Deni Subroto, berjanji akan mengembalikan uang yang sudah kami bayarkan Selasa ini," ujarnya.
"Sayangnya, meskipun kami sudah menunggu sejak pagi hingga larut malam, justru uang ganti rugi itu tidak kunjung kami terima," imbuh Edi.
Kapolres Binjai, AKBP Mulya Hakim Solichin, saat diwawancara melalui Kasat Reskrim, AKP Bambang Herianto Tarigan, mengakui, pihaknya sedang melakukan proses mediasi dengan kedua belah pihak.
"Sengaja mereka kita giring ke sini (Mapolres Binjai), demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Namun kita masih terus memediasi keduanya, guna mendapatkan solusi terbaik," katanya.(hendra)