Proyek MCK Ini Sarat KKN

Sebarkan:
20160410_102502

Proyek bangunan Mandi Cuci Kakus (MCK) yang berdiri di Jalan T. Imam Bonjol, Kelurahan Setia, Kecamatan Binjai Kota, sarat korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dan tak sesuai tuk fungsinya.

Karena, bangunan yang menghabiskan anggaran mencapai 320 juta dimanfaatkan untuk membangun kios dan terbengkalai hingga kini.

Pantauwan dari lokasi pembangunan, Jumat (23/4/16), bangunan MCK memang sudah berdiri. Namun, sebuah bangunan kios juga berdiri kokoh yang berdempet dengan kios dan belum juga difungsikan.

Kios yang dibangun selain berdempetan dengan MCK, juga berdempetan dengan rumah orang tua Jamal, selaku ketua kelopol KSM.

Selain itu, paving block bangunan MCK itu sudah mengalami kerusakan. Sementara, lima pintu kamar mandi masih dalam kondisi terkunci. Sehingga tidak ada aktifitas yang sesuai dengan tuk fungsi yang diarahkan pemerintah.

"Kios ini punya Jamal, ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang membangun MCK ini," cetus Rizki, warga setempat.

Lebih jauh dikatakannya, MCK ini sangat diharapkan warga. Sebab, banyak warga membuang air besar langsung ke Sungai Bangkatan. "Kalau ada MCK ini kotoran warga tidak langsung ke sungai. Lihat lah itu (WC) warga, pipa langsung ke sungai," ucapnya.

Rizki mengaharapkan agar pihak terkait dapat menindak lanjuti persoalan ini. "Harapan warga yang pasti listrik MCK ini dipasang. Dengan begiti MCK dapat difungsikan sebagaimana mestinya," harap Rizki.

Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (PU) Binjai, Rido, yang kembali dihubungi via selular mengatakan, jika sejauh ini pihaknya tengah berupaya memasukan listrik ke MCK. Karena sejauh ini MCK tidak difungsikan tidak adanya aliran listrik. "Kita tengah upayakan memasukkanya listrik. Bahkan sudah kita kontak pihak PLN dan sedang diurus surat pertanggungjawaban untuk membayar listrik yang digunakan nantinya," terang Rido.

Disinggung dengan adanya kios dibangun menggunakan anggaran pemerintah, dipaparkannya, kalau itu tidak ada masalah sama sekali. Karena kios itu dimanfaatkan sebagai ruma jaga oleh ketua KSM untuk menjaga dan mebersihkan MCK nantinya jika sudah difungsikan. "Itu tidak masalah, kan itu sebagai rumah jaga," tegas dia.

Diakui Rido juga, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Jamal untuk segera memasukkan listrik di MCK tersebut. "Tapi belum tahu apa tindak lanjut dari Jamal. Kalau tidak ada juga, saya lah yang memasangnya nanti," kata Rido.

Padahal, papar dia, anggaran seluruhnya sudah diberikan kepada pihak pengelola melalui Jamal, selaku ketua. Sayang, meski demikian sejauh ini belum juga difungsikan MCK tersebut. "Anggaran sudah 100 persen kita kucurkan. Tapi katanya si Jamal, kabur dari rumah, jadi gimana kita bilang bang," terang dia.

Seperti diketahui, MCK ini dibangun pada tahun 2015 dengam anggaran Rp320 juta. Ironisnya, bangunan belum rampung anggaran sudah dibayar penuh. Akibatnya MCK tak dapat berfungsi dan sudah mengalami kerusakan.(hendra)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini