- Pemilihan Ketua Pansus RTRW Ricuh
- Anggota DPRD Deliserdang Lempar Gelas
[caption id="attachment_49212" align="aligncenter" width="540"]
Rapat pemilihan Ketua Panitia Khusus (Pansus) Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Deliserdang yang digelar di ruang Komisi A DPRD Deliserdang berlangsung ricuh hingga berujung deadlock pada Rabu (16/3) sore. Bahkan, darah terpaksa muncrat. Alamak...!
Kericuhan itu berawal dari penentuan rapat yang ditenggarai dengan opsi tertutup dalam pemilihan ketua pansus. Namun opsi itu sempat diprotes oleh Mikhael Purba dari Partai Golkar dan meminta kepada Apoan Simanungkalit selaku pimpinan rapat agar pemilihan itu dilaksanakan terbuka.
Sebab menurut Mikael Purba tidak ada aturan tata tertib yang mengharuskan pemilihan itu secara tertutup. Tarik menarik kepentingan politik antar anggota dewan untuk memilih 2 kandidat yakni Benhur Silitonga dari Partai Golkar dengan Saiful Tanjung dari Partai PKS pun “memanas”. “Pemilihan ini harus terbuka,” kata Mikael Purba.
[caption id="attachment_49213" align="aligncenter" width="720"]
Akibat penentuan proses pemilihan terbuka ataupun tertutup itu, sidang yang dipimpin Apoan Simanungkalit dari Partai PDI Perjuangan selaku Wakil Ketua DPRD DS dan Imran Obos dari Partai PAN selaku wakil ketua DPRD DS terpaksa melakukan skors selama 10 menit.
Menurut Saiful Tanjung, dirinya sangat mendukung dengan dilakukannya pemilihan secara terbuka. Sebab menurutnya, pemilihan dengan opsi terbuka akan diketahui seberapa besar dukungan dari anggota.
Karena rapat pansus RTRW itu diskors dan belum mempunyai keputusan tentang opsi mana yang dilaksanakan. Mikael Purba yang memperjuangkan cara pemilihan terbuka itu “panas”.
Berawal dari aksi sorong dan pukul meja pun terjadi. Parahnya, gelas yang ada diatas meja para legislator itupun “beterbangan” tanpa arah.
Akibatnya, pecahan gelas terkena lengan kanan Apoan Simanungkalit hingga berdarah. Tak mau jadi sasaran pecahan gelas, Apoan Simanungkalit keluar dari ruang rapat.
Apoan pun mengatakan tidak terima dengan perlakuan yang terkesan arogan itu. “Saya akan membawa masalah ini ke ranah hokum," tegas Apoan Simanungkalit.
Karena sidang tak membuahkan keputusan, Riki Prandana nasution selaku Ketua DPRD DS langsung mengambil alih pimpinan sidang. Riki pun menunda sidang pemilihan pansus RTRW kabupaten Deliserdang. Namun saat diminta tanggapannya, Riki belum mau berkomentar terkait penundaan tersebut.
Kepada wartawan Mikail membantah tuduhan bahwa dirinya ada melemparkan gelas ke meja Apoan. "Biasanya itu gelas pecah saat rapat. Itu kesenggol bukan dilempar, yang jelas tadi rapatnya menyalahi tata tertiblah. Masa sudah ditentukan ketuanya (Pansus RTRW), muncul lagi ketua baru. Ibaratnya sudah ditetapkan empat calon kepala desa, ada tiga yang meninggal apa bisa dicari lagi siapa yang mau jadi calon?” terang Mikail.
Kabag Humas DPRD Deliserdang Irawadi mengaku pada saat kejadian dirinya tidak ada di ruangan rapat tersebut. "Saya tidak tau siapa yang ngelempar kaca. Cuma aku tau ada ribut ribut karena aku ada di ruangan sebelah,” katanya.
Seorang staf DPRD yang meminta agar identitasnya tidak diungkap mengatakan, rapat dimulai sejak jam 14.00 Wib. Pada awalnya dalam rapat itu sudah ada dua calon yang sudah ditetapkan untuk menjadi Ketua yakni Benhur Silitonga dan Saiful Tanjung.
Belakangan, Benhur mengundurkan diri. Wakil Ketua DPRD Deliserdang Apoan Simanungkalit pun membuka lagi kesempatan untuk anggota mendaftarkan menjadi calon ketua Pansus. Nama Misnan Al Jawi (PPP) muncul dan membuat anggota yang lain marah.(walsa)
