Progres Pembangunan Tol Diharapkan Efisiensi Biaya dan Harga di Lapangan
[caption id="attachment_48607" align="aligncenter" width="680"]
Jokowi dalam peninjauan proyek tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi[/caption]
Setelah sempat jadwalnya berubah- ubah, akhirnya Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) serta rombongan mengunjungi pembangunan Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi di Desa Penara Kebon Kecamatan Tanjung Morawa pada Selasa (2/3) sekira pukul 14.45 Wib.
Kedatangan Jokowi yang didampingi Plt Gubernur Sumatera Utaras T Erry Nuradi, anggota DPD RI asal Sumatera Utara Parlindungan Purba serta pejabat lainnya pun langsung disambut Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, Ketua DPRD Deliserdang Ricky Prandana Nasution, Kapolres Deliserdang AKBP M Edy Faryadi, Kepala Kejaksaan Negri Lubuk Pakam Asep Maryono, Ketua PN Lubuk Pakam Henry Tarigan dan pejabat dan tamu lainnya yang sudah menunggu sejak sekira pukul 12.00 Wib.
Saat meninjau pembangunan Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi yang merupakan bagian dari 25 ruas Jalan Tol di Pulau Sumatera yang akan dibangun sepanjang 2.819 Km termasuk tol Medan-Binjai, mendapatkan penjelasan dari Satuan Kerja (Satker) pembangunan Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi.
Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi ini memiliki total panjang 61,70 km. Seksi Tanjung Morawa (Medan)-Perbarakan-Kualanamu sepanjang 17,80 km pembangunannya dilakukan oleh Pemerintah.
Sisanya, sepanjang 43,90 km akan dibangun oleh PT Jasamarga Kualanamu Tol yang dibagi dalam 2 Seksi yaitu Seksi I Perbarakan-Lubuk Pakam, dan Seksi II Lubuk Pakam-Tebing Tinggi.
Sampai saat ini, progres kontruksinya telah mencapai 6% dengan pembebasan tanah telah mencapai telah mencapai 85,98%. Ditargetkan ruas tol ini akan beroperasi pada Tahun 2017.
Pembangunan Jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dilakukan oleh Pemerintah melalui pendanaan APBN di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Badan Usaha Jalan Tol yakni PT. Jasa Marga Kualanamu Tol. Dukungan pemerintah diperlukan pada ruas-ruas tol yang semula tidak layak secara finansial menjadi layak untuk ditawarkan pengusahaannya kepada badan usaha.
Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dirancang akan memiliki 2x2 lajur pada tahap awal dan 2x3 lajur pada tahap akhir dengan kecepatan rencana 100 km/jam. Tarif untuk kendaraan golongan I yang akan dikenakan sebesar Rp 744 / km.
Biaya investasi pembangunan jalan tol ini mencapai Rp 4,1 Triliun dengan masa konsesi pengusahaan yang diberikan kepada PT. Jasamarga Kualanamu Tol selama 40 tahun. Jalan tol ini merupakan jalur alternatif kendaraan dari Medan ke arah Timur menuju Tebing Tinggi dan terkoneksi dengan Jalan tol Belmera-Medan-Tanjung Morawa (Belmera).
PT. Jasa Marga Kualanamu Tol ini merupakan konsorsium 4 badan usaha milik Negara (BUMN) yang terdiri atas PT Jasa Marga (55 persen), PT Pembangunan Perumahan (15 persen), PT. Waskita Karya (15 persen) dan PT. Waskita Toll Road (15 persen).
Sementara itu pembangunan jalan tol ruas Medan-Binjai dilakukan oleh PT. Hutama Karya dengan panjang total mencapai 16,72 Km (main road) dengan biaya investasi hingga Rp 1,6 triliun. Masa konsesi pengusahaan jalan tol yang diberikan Pemerintah selama 40 tahun.
Saat ini progress konstruksi ruas tol tersebut telah mencapai 5,8% dengan progress pembebasan tanah mencapai 77,9%.
Ditargetkan ruas tol ini akan beroperasi pada Tahun 2018.Pengerjaan konstruksi jalan tol ruas Medan-Binjai dibagi menjadi 3 seksi yakni seksi 1, Tanjung Mulia-Helvetia sepanjang 6,2Km, rencananya akan dikerjakan mulai dari Oktober 2015 hingga Desember 2016. Lalu seksi 2 Helvetia-Semayang sepanjang 6,1 Km rencananya akan mulai dikerjakan April 2016 hingga Juni 2016.
Seksi 3 Semayang-Binjai sepanjang 4,2 Km sudah mulai dikerjakan Maret 2015 ditargetkan selesai Maret 2016. Bila sudah beroperasi tarif tol yang akan dikenakan sebesar Rp 750 / Km untuk kendaraan golongan I.
Kedua ruas jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera yang berperan penting dalam meningkatkan konektivitas antar wilayah dan mengurangi biaya logistik.
Kehadiran jalan tol ini juga akan mendorong peningkatan ekonomi di Pulau Sumatera khususnya Sumatera Utara. Diharapkan dengan adanya kedua ruas tol ini akan mendukung terciptanya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera.
Dalam keterangannya kepada wartawan Jokowi menerangkan dengan pembangunan Tol Medan – Kulanamu – Tebing Tinggi diharapkan distribusi komuditas barang dan produk bisa lebih cepat sehingga semua biaya dan harga dilapangan bisa diefisiensi. "Kita harapkan komoditas barang dan produk bisa lebih cepat, tentu saja memperkuat komuditas untuk daya saing kita, untuk efisiensi semua biaya dan harga di lapangan,” terangnya.
Lanjut Jokowi berdasarkan peninjauannya untuk Tol Medan – Kualanamu progresnya sangat baik begitu juga Tol Kualanamu – Tebing Tinggi proses pembebasan lahan mencapai 97 persen. "Saya melihat yang pertama dari Tol Medan – Kualanamu 17 kilo progresnya sangat baik , Tol Kualanamu – Tebing Tinggi yang juga 17 kilo proses pembebasan lahan sudah mencapai 97 persen,” jelas Jokowi.
Diirnya juga menjelaskan jika pembanguna ruas Tol Medan - Kualanamu dan ruas tol Kualanamu – Tebing Tinggi diharapkan selesai pertengahan Tahun 2017 sementara itu ruas Tol Medan - Binjai selesai di akhir tahun 2016 selanjunta diteruskan pembangunan ruas tol ke Parapat.
"Dua ruas tol , Medan – Kualanamu dan Kualanamu – Tebing Tinggi diharapkan selesai di pertengahan 2017 sementara ruas Tol Medan – Binjai diharapkan akhir 2016 selesai . Tol Kualanamu – Tebing Tinggi akan diteruskan ke Parapat melihat kondisi lapanagn , ini akan terus dikerjakan siang –malam termasuk jalur Kereta Api,” kata Jokowi.
Menurutnya sistem pengerjaan ini sudah bagus karena dibagi seksi – seksi, dimana setiap seksi dikerjakan kontruksi yang berbeda sehingga pengerjaannya lebih cepat dan baik . disinggung bagaimana peranan pemerintah daerah (Pemda), menurut Jokowi peranan pemda dalam pemebesan lahan.
"Untuk Pemda misalnya Sumatera Utara yang sudah mencapai 97 persen artinya peran Pemda disitu. Di Lampung juga cepat sekali malah kererlambatan di dana. Tol ini akan mempercepat mobilitas barang dan produk dari satu tempat ke tempat lain. Jika transportasi cepat dan murah maka biaya logistik akan turun. Untuk negara tetangga kita 2 sampai 2,5 kali lipat, kita harapkan bisa sama atau bisa diatasnya,” ujar Jokowi.(walsa)
[caption id="attachment_48607" align="aligncenter" width="680"]
Setelah sempat jadwalnya berubah- ubah, akhirnya Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) serta rombongan mengunjungi pembangunan Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi di Desa Penara Kebon Kecamatan Tanjung Morawa pada Selasa (2/3) sekira pukul 14.45 Wib.
Kedatangan Jokowi yang didampingi Plt Gubernur Sumatera Utaras T Erry Nuradi, anggota DPD RI asal Sumatera Utara Parlindungan Purba serta pejabat lainnya pun langsung disambut Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, Ketua DPRD Deliserdang Ricky Prandana Nasution, Kapolres Deliserdang AKBP M Edy Faryadi, Kepala Kejaksaan Negri Lubuk Pakam Asep Maryono, Ketua PN Lubuk Pakam Henry Tarigan dan pejabat dan tamu lainnya yang sudah menunggu sejak sekira pukul 12.00 Wib.
Saat meninjau pembangunan Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi yang merupakan bagian dari 25 ruas Jalan Tol di Pulau Sumatera yang akan dibangun sepanjang 2.819 Km termasuk tol Medan-Binjai, mendapatkan penjelasan dari Satuan Kerja (Satker) pembangunan Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi.
Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi ini memiliki total panjang 61,70 km. Seksi Tanjung Morawa (Medan)-Perbarakan-Kualanamu sepanjang 17,80 km pembangunannya dilakukan oleh Pemerintah.
Sisanya, sepanjang 43,90 km akan dibangun oleh PT Jasamarga Kualanamu Tol yang dibagi dalam 2 Seksi yaitu Seksi I Perbarakan-Lubuk Pakam, dan Seksi II Lubuk Pakam-Tebing Tinggi.
Sampai saat ini, progres kontruksinya telah mencapai 6% dengan pembebasan tanah telah mencapai telah mencapai 85,98%. Ditargetkan ruas tol ini akan beroperasi pada Tahun 2017.
Pembangunan Jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dilakukan oleh Pemerintah melalui pendanaan APBN di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Badan Usaha Jalan Tol yakni PT. Jasa Marga Kualanamu Tol. Dukungan pemerintah diperlukan pada ruas-ruas tol yang semula tidak layak secara finansial menjadi layak untuk ditawarkan pengusahaannya kepada badan usaha.
Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dirancang akan memiliki 2x2 lajur pada tahap awal dan 2x3 lajur pada tahap akhir dengan kecepatan rencana 100 km/jam. Tarif untuk kendaraan golongan I yang akan dikenakan sebesar Rp 744 / km.
Biaya investasi pembangunan jalan tol ini mencapai Rp 4,1 Triliun dengan masa konsesi pengusahaan yang diberikan kepada PT. Jasamarga Kualanamu Tol selama 40 tahun. Jalan tol ini merupakan jalur alternatif kendaraan dari Medan ke arah Timur menuju Tebing Tinggi dan terkoneksi dengan Jalan tol Belmera-Medan-Tanjung Morawa (Belmera).
PT. Jasa Marga Kualanamu Tol ini merupakan konsorsium 4 badan usaha milik Negara (BUMN) yang terdiri atas PT Jasa Marga (55 persen), PT Pembangunan Perumahan (15 persen), PT. Waskita Karya (15 persen) dan PT. Waskita Toll Road (15 persen).
Sementara itu pembangunan jalan tol ruas Medan-Binjai dilakukan oleh PT. Hutama Karya dengan panjang total mencapai 16,72 Km (main road) dengan biaya investasi hingga Rp 1,6 triliun. Masa konsesi pengusahaan jalan tol yang diberikan Pemerintah selama 40 tahun.
Saat ini progress konstruksi ruas tol tersebut telah mencapai 5,8% dengan progress pembebasan tanah mencapai 77,9%.
Ditargetkan ruas tol ini akan beroperasi pada Tahun 2018.Pengerjaan konstruksi jalan tol ruas Medan-Binjai dibagi menjadi 3 seksi yakni seksi 1, Tanjung Mulia-Helvetia sepanjang 6,2Km, rencananya akan dikerjakan mulai dari Oktober 2015 hingga Desember 2016. Lalu seksi 2 Helvetia-Semayang sepanjang 6,1 Km rencananya akan mulai dikerjakan April 2016 hingga Juni 2016.
Seksi 3 Semayang-Binjai sepanjang 4,2 Km sudah mulai dikerjakan Maret 2015 ditargetkan selesai Maret 2016. Bila sudah beroperasi tarif tol yang akan dikenakan sebesar Rp 750 / Km untuk kendaraan golongan I.
Kedua ruas jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera yang berperan penting dalam meningkatkan konektivitas antar wilayah dan mengurangi biaya logistik.
Kehadiran jalan tol ini juga akan mendorong peningkatan ekonomi di Pulau Sumatera khususnya Sumatera Utara. Diharapkan dengan adanya kedua ruas tol ini akan mendukung terciptanya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera.
Dalam keterangannya kepada wartawan Jokowi menerangkan dengan pembangunan Tol Medan – Kulanamu – Tebing Tinggi diharapkan distribusi komuditas barang dan produk bisa lebih cepat sehingga semua biaya dan harga dilapangan bisa diefisiensi. "Kita harapkan komoditas barang dan produk bisa lebih cepat, tentu saja memperkuat komuditas untuk daya saing kita, untuk efisiensi semua biaya dan harga di lapangan,” terangnya.
Lanjut Jokowi berdasarkan peninjauannya untuk Tol Medan – Kualanamu progresnya sangat baik begitu juga Tol Kualanamu – Tebing Tinggi proses pembebasan lahan mencapai 97 persen. "Saya melihat yang pertama dari Tol Medan – Kualanamu 17 kilo progresnya sangat baik , Tol Kualanamu – Tebing Tinggi yang juga 17 kilo proses pembebasan lahan sudah mencapai 97 persen,” jelas Jokowi.
Diirnya juga menjelaskan jika pembanguna ruas Tol Medan - Kualanamu dan ruas tol Kualanamu – Tebing Tinggi diharapkan selesai pertengahan Tahun 2017 sementara itu ruas Tol Medan - Binjai selesai di akhir tahun 2016 selanjunta diteruskan pembangunan ruas tol ke Parapat.
"Dua ruas tol , Medan – Kualanamu dan Kualanamu – Tebing Tinggi diharapkan selesai di pertengahan 2017 sementara ruas Tol Medan – Binjai diharapkan akhir 2016 selesai . Tol Kualanamu – Tebing Tinggi akan diteruskan ke Parapat melihat kondisi lapanagn , ini akan terus dikerjakan siang –malam termasuk jalur Kereta Api,” kata Jokowi.
Menurutnya sistem pengerjaan ini sudah bagus karena dibagi seksi – seksi, dimana setiap seksi dikerjakan kontruksi yang berbeda sehingga pengerjaannya lebih cepat dan baik . disinggung bagaimana peranan pemerintah daerah (Pemda), menurut Jokowi peranan pemda dalam pemebesan lahan.
"Untuk Pemda misalnya Sumatera Utara yang sudah mencapai 97 persen artinya peran Pemda disitu. Di Lampung juga cepat sekali malah kererlambatan di dana. Tol ini akan mempercepat mobilitas barang dan produk dari satu tempat ke tempat lain. Jika transportasi cepat dan murah maka biaya logistik akan turun. Untuk negara tetangga kita 2 sampai 2,5 kali lipat, kita harapkan bisa sama atau bisa diatasnya,” ujar Jokowi.(walsa)
