Terpaksa Mendarat Darurat di Bandara Kuala Namu
[caption id="attachment_46430" align="aligncenter" width="1366"]
Ilustrasi Lion Air sedang terbang[/caption]
Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 811 dari Banda Aceh tujuan Batam yang membawa 160 penumpang terpaksa harus mengalihkan penerbangan (divert) dan mendarat di Bandara Kualanamu pada Jumat (25/3) sekira pukul 15.28 Wib. Gara-garanya, Indra Riski pilot yang menerbangkan pesawat mengalami sesak nafas.
Akibat peristiwa ini para penumpang pun harus diturunkan dari pesawat dan diarahkan menuju ruang tunggu keberangkatan di Bandara Kualanamu. Sementara sang pilot harus dilarikan ke Rumah Sakit Asia Columbia, Medan.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah II Medan Herson yang dikonfrimasi terkait hal ini membenarkannya. "Benar, tadi pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 811 dari Banda Aceh ke Batam divert ke KNO karena pilot atas nama Indra Riski mengalami sesak nafas. Setelah pesawat mendarat dengan normal di KNO, pilot langsung dibawa ke RS Asia Colombia,” terang Herson.
Lanjut Herson jika pesawat ini membawa 160 penumpang dan seluruh penumpang sudah ditangani oleh pihak Lion Air. "Jumlah penumpang 160 orang, mendarat di KNO pukul 15.28 Wib. Para penumpang sudah ditangani oleh pihak Lion Air sesuai aturan dan tidak ada yang terlantar, para penumpang diterbangkan kembali ke Batam pukul 18.10 Wib setelah ada pilot pengganti,” jelas Herson.
Ditanya apakah sebelum menerbangkan pesawat, pilot dilakukan pemeriksaan kesehatan, Herson menegaskan, untuk pemeriksaan pilot dilakukan secara rutin. "Untuk pemeriksaan kesehatan pilot dilakukan secara rutin dan ditangani oleh Balai Kesehatan Penerbangan Kementerian Perhubungan. Tidak ada sanksi yang diberikan kepada pihak Lion Air karena alasan sakit,” tegas Herson.
Sementara itu manajer humas Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto berdasarkan informasi yang diterimanya bahwa pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 811 tujuan Banda Aceh ke Batam diver di Bandara Kualanamu karena lasan operasional pesawat.
"Informasi yang saya terima bahwa pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 811 jurusan Banda Aceh ke Batam divert ke Bandara Kualanamu karena alasan operasional, pihak Lion Air tidak menjelaskan secara teknis alasan operasional tersebut,” ujar Wisnu.
Lanjut Wisnu sesuai prosedur jika didalam pesawat ada yang sakit, maka pesawat tersebut harus mendarat di bandara terdekat. "Apabila di dalam pesawat ada yang sakit, secara prosedur pesawat tersebut harus mendarat ke bandara terdekat. Penumpang ditempatkan diruang tunggu dan ditangani pihak Lion Air,” jelas Wisnu.
Sementara itu Duty Manajer Lion Air di Bandara Kualanamu Dicky tidak bersedia dikonfirmasi. Berulang kali nomor ponsel miliknya dihubungi namun tidak diangkan meskipun terdengan nada sambung begitu juga dengan sms yang dikirimkan tidak dibalas. (Walsa)
[caption id="attachment_46430" align="aligncenter" width="1366"]
Ilustrasi Lion Air sedang terbang[/caption]Pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 811 dari Banda Aceh tujuan Batam yang membawa 160 penumpang terpaksa harus mengalihkan penerbangan (divert) dan mendarat di Bandara Kualanamu pada Jumat (25/3) sekira pukul 15.28 Wib. Gara-garanya, Indra Riski pilot yang menerbangkan pesawat mengalami sesak nafas.
Akibat peristiwa ini para penumpang pun harus diturunkan dari pesawat dan diarahkan menuju ruang tunggu keberangkatan di Bandara Kualanamu. Sementara sang pilot harus dilarikan ke Rumah Sakit Asia Columbia, Medan.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah II Medan Herson yang dikonfrimasi terkait hal ini membenarkannya. "Benar, tadi pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 811 dari Banda Aceh ke Batam divert ke KNO karena pilot atas nama Indra Riski mengalami sesak nafas. Setelah pesawat mendarat dengan normal di KNO, pilot langsung dibawa ke RS Asia Colombia,” terang Herson.
Lanjut Herson jika pesawat ini membawa 160 penumpang dan seluruh penumpang sudah ditangani oleh pihak Lion Air. "Jumlah penumpang 160 orang, mendarat di KNO pukul 15.28 Wib. Para penumpang sudah ditangani oleh pihak Lion Air sesuai aturan dan tidak ada yang terlantar, para penumpang diterbangkan kembali ke Batam pukul 18.10 Wib setelah ada pilot pengganti,” jelas Herson.
Ditanya apakah sebelum menerbangkan pesawat, pilot dilakukan pemeriksaan kesehatan, Herson menegaskan, untuk pemeriksaan pilot dilakukan secara rutin. "Untuk pemeriksaan kesehatan pilot dilakukan secara rutin dan ditangani oleh Balai Kesehatan Penerbangan Kementerian Perhubungan. Tidak ada sanksi yang diberikan kepada pihak Lion Air karena alasan sakit,” tegas Herson.
Sementara itu manajer humas Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto berdasarkan informasi yang diterimanya bahwa pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 811 tujuan Banda Aceh ke Batam diver di Bandara Kualanamu karena lasan operasional pesawat.
"Informasi yang saya terima bahwa pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 811 jurusan Banda Aceh ke Batam divert ke Bandara Kualanamu karena alasan operasional, pihak Lion Air tidak menjelaskan secara teknis alasan operasional tersebut,” ujar Wisnu.
Lanjut Wisnu sesuai prosedur jika didalam pesawat ada yang sakit, maka pesawat tersebut harus mendarat di bandara terdekat. "Apabila di dalam pesawat ada yang sakit, secara prosedur pesawat tersebut harus mendarat ke bandara terdekat. Penumpang ditempatkan diruang tunggu dan ditangani pihak Lion Air,” jelas Wisnu.
Sementara itu Duty Manajer Lion Air di Bandara Kualanamu Dicky tidak bersedia dikonfirmasi. Berulang kali nomor ponsel miliknya dihubungi namun tidak diangkan meskipun terdengan nada sambung begitu juga dengan sms yang dikirimkan tidak dibalas. (Walsa)
