Dua anggota DPRD Sumatera Utara terlibat konflik dan nyaris saling baku hantam di ruang Komisi B DPRD Sumut, selasa (01/03/2016). Dua anggota DPRD tersebut adalah Indra Alamsyah dan Bustami HS.
Belum diketahui secara pasti apa penyebab konflik, namun isu beredar menyebutkan politisi Partai Golkar dan PKS tersebut mempermasalahkan gas oplosan dan Pokja Pertamina yang akan dibentuk DPRD Sumut.
Dari ruangan tersebut tiba-tiba terdengar suara gebrakan meja disusul adu argumen dengan suara keras. Sejumlah staf PNS yang berada di luar ruang langsung berdiri dan mengusir beberapa wartawan yang saat kejadian berada di ruang komisi B itu.
Selang beberapa waktu, Bustami keluar dari ruang Komisi B. Ia hanya tersenyum saat menanggapi pertanyaan wartawan mengenai perseteruannya dengan Indra Alamsyah.
“Alah.... biasanya itu, cuma terkait soal ritme pekerjaan. Pokoknya besoklah dijelaskan semua setelah rapat komisi,” kata Bustami.
Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Sumut, Aripay Tambunan, mengatakan ‘miskomunikasi’ itu akibat kesalahan staf di komisi yang membidangi soal perekonomian tersebut.
“Nggak ada yang berantam. Biasalah itu dalam politik,” kata Aripay.(snd)
Belum diketahui secara pasti apa penyebab konflik, namun isu beredar menyebutkan politisi Partai Golkar dan PKS tersebut mempermasalahkan gas oplosan dan Pokja Pertamina yang akan dibentuk DPRD Sumut.
Dari ruangan tersebut tiba-tiba terdengar suara gebrakan meja disusul adu argumen dengan suara keras. Sejumlah staf PNS yang berada di luar ruang langsung berdiri dan mengusir beberapa wartawan yang saat kejadian berada di ruang komisi B itu.
Selang beberapa waktu, Bustami keluar dari ruang Komisi B. Ia hanya tersenyum saat menanggapi pertanyaan wartawan mengenai perseteruannya dengan Indra Alamsyah.
“Alah.... biasanya itu, cuma terkait soal ritme pekerjaan. Pokoknya besoklah dijelaskan semua setelah rapat komisi,” kata Bustami.
Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Sumut, Aripay Tambunan, mengatakan ‘miskomunikasi’ itu akibat kesalahan staf di komisi yang membidangi soal perekonomian tersebut.
“Nggak ada yang berantam. Biasalah itu dalam politik,” kata Aripay.(snd)
