BCW: Narkoba di Lapas Binjai, Diduga Pegawai Terlibat

Sebarkan:
[caption id="attachment_49669" align="aligncenter" width="1280"]Paparan hasil razia narkoba di Lapas Binjai pekan lalu Paparan hasil razia narkoba di Lapas Binjai pekan lalu[/caption]

Persoalan peredaran narkoba dijajaran lembaga pemasyarakatan (LP) Binjai bukanlah hal yang baru. Kondisi ini boleh dikatakan menjadi rangkaian three and one setelah proses hukum yang dimulai dari penyidik Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan (tiga intitusi hukum) yang kerab lolos dari sorotan aparat pemerintah baik Eksekutif, Judikatif dan Legeslatif dan tidak menutup kemungkinan ada keterlibatan pegawai lapas itu sendiri.

Hal ini dikatakan Ketua Binjai Coruption Watch (BCW) Binjai, Gito Afandi menyikapi maraknya peredaran narkoba di Lapas kelas II A Binjai, Kamis (31/3/16).

Dilanjutkannya, dimana dalam proses hukum masih tercemar dengan kolusi penegakan hukum sehingga pasal yang dijatuhkan kepada tersangka masih dapat ditawar dengan implementasi hukum.
"Begitu mencengangkan tidak menimbulkan efek jera. Dengan kondisi itu, para terpidana merasa diringankan dan akibatnya, bukan sedikit para napi yang baru hitungan hari menghirup udara segar kembali tertangkap karena pelanggaran hukum yang sama," ujarnya.

Dalam hal ini, lanjut dia, yang patut menjadi pertanyaan adalah sejauh mana peran Lapas menampung para napi narkoba yang akhirnya para napi dan pemakai bisa dengan leluasa menjalankan aksinya. Ini semua akibat lemahnya mental oknum para aparat Lapas yang ada di Kota Binjai.

"Disinyalir, pegawai atau aparat Lapas ikut terlibat dengan peredaran narkoba dilingkungan Lapas itu sendiri yang secara fisik tidak bisa dimasuki oleh siapapun, sebab, ketatnya penjagaan Lapas tidak bisa ditawar-tawar karena keluar masuk hanya melewati satu pintu," paparnya.

Yang wajib menjadi beban tanggungjawab Kalapas dan jajarannya, lanjut Gito, dengan arus jalan keluar masuk satu pintu dengan penjagaan ketat, kenapa narkoba bisa lolos plus terjadi peredaran bahkan bebas memakai narkoba tersebut.

"Ini yang seharusnya diperhatikan dengan konsekwensi tindakan sanksi hukum yang nyata terhadap kalapas dan jajaran pengamanan," ungkapnya.

Menyibak tindakan aparat yang lakukan razia narkoba di Lapas Binjai baru-baru ini, BCW hanya menganggap itu merupakan kegiatan serimoni dan pencitraan yang sesungguhnya bukan dilakukan dengan semestinya.

"Kalau untuk membasmi narkoba masih sangat diragukan. Hal ini bisa dilihat dari adanya pembatasan kehadiran insan Pers dalam operasi itu, padahal pers tidak kalah pentingnya dalam suatu pengungkapan yang transparan. Patut kita bertanya, apakah pola transparansi dalam penggerebekan narkoba itu salah," celotehnya.(hendra)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar