Gagal take offnya pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 197 tujuan Jakarta di Bandara Kualanamu pada Selasa (5/1) sekira pukul 10.23 Wib, mengakibatkan para penumpang jadi trauma. Sebelumnya disebutkan, kejadian itu disebabkan lubang angin yang berfungsi untuk memacu kecepatan pesawat yang terletak di sisi kiri body pesawat.
Gulo (35) warga Bogor salah seorang penumpang kepada wartawan mengaku trauma akibat kejadian ini. Dijelaskan Gulo jika semua penumpang sudah ada didalam pesawat, namun saat pesawat melaju di landasan pesawat tiba - tiba pesawat berhenti mendadak.
"Pesawat sudah melaju di landasan pesawat namun tiba - tiba berhenti. Semua penumpang yang ada didalam pesawat terkejut dan berteriak. Semua penumpang diturunkan dari pesawat," terangnya.
Lanjut Gulo jika akibat kejadian ini dirinya membatalkan penerbangannya dan mengembalikan tiket (refund). "Aku jadi takut naik pesawat, aku memilih refund dan istirahat dulu. Banyak juga penumpang yang membatalkan penerbangannya. Para penumpang merasa dijadikan percobaan," ujarnya.
Sementara itu pihak Garuda Indonesia belum bersedia memberikan keterangan terkait hal ini. Station manajer Garuda Indonesia di Bandara Kualanamu Illaludin Harahap yang dihubungi melalaui ponselnya belum bersedia memberikan keterangan.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah II Medan Herson yang dihubungi melalui ponselnya sekira pukul 13.30 Wib menerangkan jika pesawat yang gagal take tersebut disebabkan serangga lembing yang masuk kedalam lubang angin kecil yang berfungsi untuk memacu kecepatan pesawat.
"Lubang angin kecil semacam pulpen yang ada dibagian samping kiri body pesawat kemasukan lembing. Saat pesawat ditarik di run way tiba - tiba pesawat bermasalah," tegas Herson.
Lanjut Herson jika seharusnya pesawat Garuda Indonesia tersebut terbang pukul 11.00 Wib. "Sekarang sudah dibersihkan , penumpang saat ini sudah boarding pass. Kalau dipaksakan terbang dapat membahayakan penerbangan," terangnya.(walsa)
