Dinas Pariwisata Deliserdang tidak mau disalahkan dengan tetap beroperasinya Karaoke & Live Music Barcelona meskipun sudah sering didesak masyarakat agar tempat hiburan malam itu ditutup.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Deliserdang, Faisal Arif Nasution membenarkan, kalau Barcelona tak memiliki izin dari pemerintah setempat.
Lantas apa yang dilakukan pihaknya melihat tempat hiburan Barcelona tersebut? Menurut Faisal, pihaknya melakukan pembinaan terhadap usaha-usaha kepariwisataan yang ada di Kabupaten Deliserdang.
“Setahu saya, izinnya tidak diperpanjang. Sebelum saya itu, sudah dipanggil. Tapikan toh itu harus juga ditutup. Enggak bisa lagi kalau enggak ditutup,” kata Faisal.
Menurut dia, pihaknya akan memanggil pemangku kebijakan di Barcelona tersebut. “Sudah pernah dipanggil, tapi enggak jumpa,” kata dia.
Lebih lanjut, dia menyebut idealnya Barcelona tak boleh beroperasi lagi. Namun, kenyataan di lapangan, Barcelona masih terang benderang. Kata Faisal, hal itu juga harusnya tanggung jawab dari perangkat Kecamatan Percut Seituan dan penegak Perda yakni Satpol PP.
Namun, tiap kali ditanya ke Satpol PP, penegak perda itu selalu berdalih kalau melakukan eksekusi harus berangkat dari perintah SKPD terkait. Artinya, Satpol PP Deliserdang selalu buang badan kalau ditanya kapan akan mengesekusi bangunan-bangunan tak berizin.
“Hari ini aku buat (surat), kalau memang itu. Itung 1 jamnya itu. Cumakan akhirnya itukan lemah kordinasi. Muspika pun bisa (menutupnya). Enggak ada cerita, ini tingkat atau level. Masyarakat sudah resah. Muspika tak mampu, bisa minta personel. Aku juga pernah camat,” pungkasnya. (walsa)
