Saleh Bangun Tersangka Korupsi, TimSes Optimis Menang

Sebarkan:
HSB DHANI

Penetapan Haji Saleh Bangun sebagai tersangka kasus suap interpelasi terhadap gubernur sumatera utara non aktif Gatot Pujo Nugroho, tidak membuat tim pemenangan calon walikota Binjai nomot urut 3 tersebut menyerah.

Mereka tetap optimis bisa menjadi pemenang dalam pemilihan Walikota Binjai pada Desember mendatang.

Ketua tim pemenangan pasangan calon walikota Haji Saleh Bangun - Dhani Setiawan Isma, dr Edy Putra dalam jumpa pers mengatakan, pihaknya tidak menyangkal tentang status hukum Saleh Bangun yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Namun, kami belum ada menerima surat resmi dari KPK atas penetapan tersangka. Kami masih mendengar dari media setelah diumumkan oleh KPK," kata Edy, Rabu (4/11/15).

Masih kata anggota DPRD Kota Binjai itu, mereka tetap menghimbau kepada pendukung Saleh Bangun yang hampir 100 ribu pendukung, agar menjaga ketentraman dan keamanan dalam menyambut pesta demokrasi tersebut.

"Jangan terprovokasi dengan apa yang dikatakan atau yang dilakukan lawan politik. Kita harus tetap menjadi orang yang hormat dengan peraturan dan hukum yang berlaku," ujarnya menambahkan kalau saat ini Saleh Bangun sudah mempersiapkan segala sesuatu, mulai dari pengacara untuk mendampingi Saleh Bangun di KPK.

Dikatakan ketua partai NasDem Binjai itu, bahwa Saleh Bangun merupakan korban politik dari para petinggi pemerintahan di Sumatera Utara serta orang - orang tertentu.

"Memang pada saat itu pak Saleh Bangun merupakan ketua DPRD Sumut. Namun, Saleh Bangun membantah pernah menerima uang suap. Bahkan, dalam interpelasi yang ditujukan kepada Gubernur Gatot, bapak yang paling di depan," kata Edy.

Ditambahkannya, setelah mendapat berita dan kabar ditetapkan sebagai tersangka, Haji Saleh Bangun dan tim sukses langsung menggelar rapat di posko pemenangan Haji Saleh Bangun, di Jalan T Amir Hamzah, Binjai Utara hingga larut malam. Akan tetapi, untuk hal apa yang dirapatkan, menjadi rahasia tim. "Tidak bisa kami beritahukan. Itu urusan internal kami. Namun, intinya, kalau pak Saleh Bangun santun dalam berpolitik dan tidak pernah menjelek-jelekkan lawan politiknya," ujarnya.

Disinggung, berapa jumlah uang 'suap' yang diterima Saleh Bangun saat menjadi ketua DPRD Sumut dari Gubsu non aktif Gatot Pujo Nugroho, anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Binjai itu mengaku, tidak mengetahuinya. Bahkan, dia menyebut kalau menjawab hal itu, bukanlah ranah Edy. "Tidak ranah saya menjawab itu. Pak Saleh Bangun akan menjawabnya, tapi tidak hari ini. Memang beliau masih di Binjai, tapi masih ada yang harus diurusnya lagi," ungkapnya.(hendra)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini