Oknum P&P Langkat Pungli Guru SMA Penerima Sertifikasi

Sebarkan:
dipungli-rp3-3-m-untuk-publikasi-kades-se-kabupaten-blitar-resah-DsTBpHLLUn

Pungutan Liar (Pungli) di Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Langkat tampaknya telah membudaya dan menjadi rutinitas bahkan menjadi ajang bisnis bagi oknum-oknum untuk "memeras" ratusan guru penerima sertifikasi. Mirisnya, pungli yang dilakukan oleh oknum-oknum dilakukan secara terorganisir.

Hal ini diungkapkan oleh salah seorang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) yang meminta identitasnya tidak disebutkan. Sumber itu mengatakan, pungutan yang dibebankan kepada guru dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan besaran yang variatif. Mulai dari Rp150 ribu hingga Rp300 ribu, baik diberikan secara langsung oleh guru penerima sertifikasi, maupun melalui perwakilan dari Sekolah.

Parahnya, bila ada guru yang tidak mengikuti aturan tidak tertulis ini, dapat berimbas pada pencairan terminisasi berikutnya.
Narasumber menjelaskan kalau setiap pencairan sertifikasi dirinya menyetorkan uang sebesar Rp300 ribu kepada Kepala Sekolah. Ketika ditanya peruntukannya, oknum Kepala Sekolah menjawab bahwa sebagian uang tersebut untuk oknum-oknum yang ada di tingkat Kecamatan dan sebagian lagi disetor Ke Dinas.

"Ya, kalau itu, sudah jadi kebiasaan, setiap keluar dana sertifikasi kami setor uang dan itu juga sudah jadi rahasia umum, jadi jangan heran lagi, meskipun besaran dana sertifikasi yang diterima berbeda-beda, tergantung besaran gaji pokok yang diterima, namun setoran ke atas tetap sama," ujar sumber.

Terpisah, Ketika kru MOL menemui Riswanto selaku Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Menengah (Dikmen), yang disebut-sebut sebagai 'pemain' sekaligus pos penyetoran pungli Sertifikasi untuk guru-guru SMA di kantornya membantah bahwa dirinya meminta uang kepada guru.

"HP kamu itu ngerekam ya? Siapa narasumber kamu? Biar saya tahu. Bisa gak dibuktikan kalau saya ada minta uang sama guru? Memang di sini tempat ngurus berkas-berkas sertifikasi guru-guru SMA," kata Riswanto ketus.

Riswanto juga berdalih dirinya hanya menerima uang terima kasih dari guru dan besarannya tidak ditentukan. Anehnya, ketika ditanya tentang jumlah Guru SMA penerima sertifikasi tahun ini, Riswanto enggan menjawab.

"Kita gak bisa ngasi tau karena jumlah penerimanya naik turun, nanti ada yang meninggal ada juga yang pensiun, jadi jumlahnya gak tentu," tambah Riswanto.(lkt-2)
Sebarkan:

Baca Lainnya

Komentar