Sungguh biadab kelakuan manusia yang satu ini. Keponakannya yang masih berusia 12 tahun dibunuh secara sadis. Siswi MTs warga Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat itu meregang nyawa di hutan Tenjo, Jasinga, Kabupaten Bogor karena mengancam mengadukan perbuatan nista sang paman, Anwar alias Rizal.
Anwar ditangkap tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya di bawah pimpinan Kasubdit AKBP Eko Hadi Santoso, Kanit IV Kompol Teuku Arsya Khadafi dan Kanit V Kompol Handik Zusen. Pengojek di Benhil ini ditangkap di tempat saudaranya di Cikesik, Pandeglang, Banten, pada Selasa (24/11) dini hari tadi.
Setelah berhasil menangkap tersangka, tim di bawah pimpinan Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti langsung menggelar pra rekonstruksi di lokasi kejadian. Pra rekonstruksi ini dipraktikkan langsung oleh tersangka dengan pemeran korban diganti oleh anggota.
"Pra rekonstruksi ini dilakukan untuk membuat terang tindak pidananya, sehingga penyidik punya gambaran saat BAP tersangka nanti," kata Krishna di lokasi kejadian, Selasa (24/11/2015).
Pra rekonstruksi dimulai pada pukul 16.15 WIB, dimulai dari adegan korban dan pelaku tiba di lokasi kejadian hingga perkosaan dan pembunuhan korban.
Dalam adegan pra rekonstruksi ini, terlihat tersangka membunuh korban dengan menggeprek kepala korban sebanyak 3 kali. (Baca : Korban dibunuh usai diperkosa pelaku)
Pertama kali, korban dihantam bagian belakang kepalanya dengan sebongkah batu saat korban merapikan pakaiannya usai disetubuhi pelaku. Korban kemudian berteriak kesakitan, namun pelaku justru kembali menghantamkan batu tersebut ke kepala korban.
"Setelah dua kali saya hantam kepalanya pakai batu, korban pingsan. Untuk memastikan korban mati, saya geprek di bagian wajahnya," kata Anwar di lokasi.
Setelah yakin korban mati, pelaku kemudian menyeret tubuh korban yang berseragam sekolah ke semak-semak yang berjarak sekitar 5 meter dari lokasi pembunuhan. (mei/Hbb/dtk)
