[caption id="attachment_40625" align="aligncenter" width="239"]
Suriani[/caption]
Sepertinya, Anda yang bertubuh besar, tak perlu mikir untuk menurunkan berat badan. Ya, setidaknya keuntungan dari orang gemuk, sudah dialami Masita (23). Dia gagal dirampok dan tak jadi diperkosa, hanya karena para pelaku tak sanggup menggotongnya ke dalam mobil. Hanya saja memang, kawanan rampok itu membawa kabur ibunya yang sudah renta.
Kejadian itu dialami warga Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Tanjung Morawa tersebut, saat hendak berbelanja bersama ibunya, Suriani (60) yang sudah berstatus janda dengan 5 anak.
Kejadiannya berlangsung di Desa Perdamean Kecamatan Tanjung Morawa, tepatnya pada Sabtu (3/10/2015) subuh atau sekitar pukul 3.30 wib. Masita membonceng ibunya naik matic Honda Vario BK 3847.
Di lokasi, atau sekitar 1 KM dari rumah, kendaraan mereka didahului mobil Toyota Avanza hitam. Lalu 4 orang tak dikenal, berbadan tegap keluar dan langsung menghadang ibu dan putrinya itu hingga terjatuh. Sedangkan seorang pelaku lagi, tetap di kemudi.
Suryani ditempel senjata tajam dan langsung ditarik masuk ke belakang mobil yang sudah tanpa jok. Sedangkan 3 pelaku lainnya berusaha membawa Masita juga, tetapi gagal karena terlalu berat.
Sejurus kemudian, para pelaku masuk dan kabur dengan hanya membawa Suriani, sembari mengikat tangannya dan melakban mulut serta matanya. Sementara Masita dan sepeda motornya, ditinggalkan.
[caption id="attachment_40626" align="aligncenter" width="228"]
Masita[/caption]
Kata Suriani, di dalam mobil sempat terjadi percakapan di antara pelaku. Di mana seorang di antaranya marah karena tak membawa serta Masita. “Kok tak di bawa cewek itu? Kan bisa kita perkosa,” tiru Suriani menceritakan kejadian yang dialaminya.
Masih dalam percakapan itu, tambah Suriani, pelaku lainnya menjawab. “Nggak bisa bos. Berat kali badannya.”
Lalu pria yang dipanggil sebagai bos itu pun, marah. “Bodoh kalian!”
Sementara itu, di perjalanan yang tak diketahui kemana, Suriiani dipreteli. Dia tak bisa melawan karena diancam bunuh. Lalu seluruh perhiasannya, berupa kalung, anting-anting dan uang Rp50 ribu yang bila ditotal lebbih dari Rp2 juta itu, dirampas darinya.
Tak lama berselang, Suriani dibuang di perkebunan. Dengan sekuat tenaga dia pun berhasil membuka ikatan di tangan, dan lakban di mata dan mulutnya. Dalam kondisi lemah, dia berpapasan dengan seorang pedagang tempe. “Tukang tempe itu yang bilang, lokasinya di Desa Sukamandi Hilir Pagar Merbau,” ujarnya pada petugas saat membuat laporan pengaduan bersama putrinya.(ds)
Sepertinya, Anda yang bertubuh besar, tak perlu mikir untuk menurunkan berat badan. Ya, setidaknya keuntungan dari orang gemuk, sudah dialami Masita (23). Dia gagal dirampok dan tak jadi diperkosa, hanya karena para pelaku tak sanggup menggotongnya ke dalam mobil. Hanya saja memang, kawanan rampok itu membawa kabur ibunya yang sudah renta.
Kejadian itu dialami warga Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Tanjung Morawa tersebut, saat hendak berbelanja bersama ibunya, Suriani (60) yang sudah berstatus janda dengan 5 anak.
Kejadiannya berlangsung di Desa Perdamean Kecamatan Tanjung Morawa, tepatnya pada Sabtu (3/10/2015) subuh atau sekitar pukul 3.30 wib. Masita membonceng ibunya naik matic Honda Vario BK 3847.
Di lokasi, atau sekitar 1 KM dari rumah, kendaraan mereka didahului mobil Toyota Avanza hitam. Lalu 4 orang tak dikenal, berbadan tegap keluar dan langsung menghadang ibu dan putrinya itu hingga terjatuh. Sedangkan seorang pelaku lagi, tetap di kemudi.
Suryani ditempel senjata tajam dan langsung ditarik masuk ke belakang mobil yang sudah tanpa jok. Sedangkan 3 pelaku lainnya berusaha membawa Masita juga, tetapi gagal karena terlalu berat.
Sejurus kemudian, para pelaku masuk dan kabur dengan hanya membawa Suriani, sembari mengikat tangannya dan melakban mulut serta matanya. Sementara Masita dan sepeda motornya, ditinggalkan.
[caption id="attachment_40626" align="aligncenter" width="228"]
Kata Suriani, di dalam mobil sempat terjadi percakapan di antara pelaku. Di mana seorang di antaranya marah karena tak membawa serta Masita. “Kok tak di bawa cewek itu? Kan bisa kita perkosa,” tiru Suriani menceritakan kejadian yang dialaminya.
Masih dalam percakapan itu, tambah Suriani, pelaku lainnya menjawab. “Nggak bisa bos. Berat kali badannya.”
Lalu pria yang dipanggil sebagai bos itu pun, marah. “Bodoh kalian!”
Sementara itu, di perjalanan yang tak diketahui kemana, Suriiani dipreteli. Dia tak bisa melawan karena diancam bunuh. Lalu seluruh perhiasannya, berupa kalung, anting-anting dan uang Rp50 ribu yang bila ditotal lebbih dari Rp2 juta itu, dirampas darinya.
Tak lama berselang, Suriani dibuang di perkebunan. Dengan sekuat tenaga dia pun berhasil membuka ikatan di tangan, dan lakban di mata dan mulutnya. Dalam kondisi lemah, dia berpapasan dengan seorang pedagang tempe. “Tukang tempe itu yang bilang, lokasinya di Desa Sukamandi Hilir Pagar Merbau,” ujarnya pada petugas saat membuat laporan pengaduan bersama putrinya.(ds)
