Ini Dia Sindikat Pembobol Bagasi di Bandara Kualanamu

Sebarkan:
[caption id="attachment_42076" align="aligncenter" width="395"]Sindikat pembobol bagasi Sindikat pembobol bagasi[/caption]

Petugas AVSEC dan kepolisian di Bandara Kualanamu berhasil mengamankan 7 orang diduga pelaku sindikat pembobol bagasi penumpang Lion Air yang sudah sangat meresahkan di make up area Bandara Kualanamu pada Jumat (23/10) siang . Ketujuh diduga pelaku pembobol bagasi penumpang itu masing – masing RA , BA , IG , RG, IDS, JHS dan AI.

General Manager PT AP II Cabang Bandara Kualanamu Jaya Tahoma Sirait didampingi manajer keamanan Kuswadi saat ditemui di security building Bandara Kualanamu sore ini, membenarkan pihaknya telah mengamankan sindikat pembobol bagasi penumpang yang selama ini meresahkan penumpang. “Ya kita mengamankan tujuh orang saat ini sudah diperiksa ,” katanya.

Diterangkan Jaya bahwa awalnya petugas AVSEC dan kepolisian melakukan analisis dari data yang sudah dihimpun. Dimana sedikitnya sudah 9 sampai 10 penumpang yang melaporkan bahwa bagasi miliknya hilang. “Petugas keamanan memperketat pengawasan ( monitoring) dan profiling , awalnya petugas mengamankan 2 orang yang dicurigai membongkar bagasi penumpang,” jelasnya.

Dirinya pun mengakui akibat aksi sindikat pembobol bagasi penumpang ini telah membuat suasana tidak aman serta tidak nyaman di Bandara Kualanamu. “Dari gerak –gerik meraka terindikasi akan melakukan sesuatu , ini sebuah sindikat seharusnya mereka mengamankan tapi ini mereka malah terlibat . Mereka akan diserahkan ke pihak kepolisian dan akan kita monitor terus sampai ke pengadilan. Dua diamankan sementara lima lagi dimintai keterangan,” tegasnya.

Lanjut Jaya , untuk mengantisipasi kejadian serupa terjadi lagi, pihaknya akan membentuk tim khusus untuk profiling ( pengamatan ) para pekerja serta menghimpun data base para pekerja sehingga para pelaku lainnya dapat segera terungkap.

“Kami berusaha memberikan keamanan dan kenyamanan , dianatara ketujuh yang diamankan ada yang menagku sudfah enam kali mencuri bagasi penumpang dan sudah bekerja 1 sampai 2 tahun ,” ujar Jaya.

Selain membentuk tim khusus profiling pihaknya juga akan menambah CCTV dan akan melakukan evaluasi. “Kita akan menambah CCTV dan mengevaluasi secara rutin serta lebih fokus lagi saat penumpang akan menyerahkan bagasinya . Penumpang harus memberitahukan ada barang berharga didalam bagasinya. Disini ada tanggungjawab maskapai dan tanggungjawab yang bersangkutan,” jelas Jaya.

Masih menurut Jaya bahwa barang bukti yang diamankan berupa power Bank, parfum dan sejumlah uang milik penumpang. “Ketujuh orang yang diamankan masing-masing berinisial, IG, RG, IDS, JHS, BA, AI, RA. Mereka ada yang bertemap tinggal di Medan dan Deli Serdang. Dan mereka semua pekerja di maskapai Lion Air,” terang Jaya.

Dikatakan Jaya Tahoma lagi, hasil data kehilangan penumpang dibagasi pesawat yang diperoleh pihaknya, selama Oktober 2015 sudah sering. Misalnya,   Taggal 10 September 2015 seorang penumpang kehilangan dompet yang ditarok di Bagasi, tanggal 9 oktober peruskan tas, tanggal 12 Oktober kehilangan uang sebesar 20 juta, Tanggal 16 Oktober Kehilangan Tas, Tanggal 18 Oktober Kehilangan Kamera dan perhiasan berlian dan tanggal 22 Oktober kehilangan tas juga di OOG ,” ujar Jaya. (walsa)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini