BKAG Tegaskan Tak Pernah Diundang Resmi Rapat Natal Oikumene Tebingtinggi

Sebarkan:

 

Sekretaris Badan Kerjasama Antar Gereja (BKAG) Kota Tebingtinggi, Pdt Dr C Prihatin Kataren MPd MTh, Rabu (5/11/2025). (mol/dok.Sekretaris BKAG)

TEBINGTINGGI | Sekretaris Badan Kerjasama Antar Gereja (BKAG) Kota Tebingtinggi, Pdt Dr C. Prihatin Kataren MPd MTh, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menerima undangan resmi dari Pemerintah Kota Tebingtinggi terkait pembentukan Panitia Natal Oikumene Tahun 2025.

Dalam keterangannya kepada awak media, Rabu (5/11/2025), Pdt Prihatin menyampaikan sampai hingga kini tidak ada surat resmi yang diterima BKAG Tebingtinggi dari Sekretaris Daerah atas nama Wali Kota mengenai rapat pembentukan Natal Oikumene.

“Silakan dicek di ekspedisi Pemerintah Kota Tebingtinggi. Tidak pernah ada undangan resmi untuk BKAG dalam pembentukan panitia Natal Oikumene,” tegas Pdt Prihatin Kataren.

Ia menjelaskan BKAG tidak mempermasalahkan siapa yang menjadi panitia penyelenggara, karena pada dasarnya setiap kegiatan rohani yang bertujuan memuliakan Tuhan patut didukung. Namun, dirinya menyayangkan adanya informasi yang menyebut BKAG sudah diundang, padahal faktanya tidak demikian.

“Kami tidak keberatan siapa pun yang melaksanakan Natal Oikumene, asalkan tujuannya baik. Tapi jangan dikatakan BKAG sudah diundang, karena saya sebagai Sekretaris tidak pernah menerima undangan apa pun,” ujarnya.

Menurutnya, jika ada individu dari gereja anggota BKAG yang hadir dalam rapat pembentukan panitia, maka kehadiran mereka bukan mewakili organisasi BKAG, melainkan atas nama pribadi atau gereja masing-masing.

Lebih lanjut, Pdt Prihatin mengingatkan saat masa kepemimpinan Almarhum Umar Zunaidi Hasibuan, dua organisasi besar yakni BKAG dan BAMAGNAS selalu diundang bersama untuk membahas pelaksanaan Natal Oikumene. Bahkan, ketika tidak ada kesepakatan, pelaksanaannya dilakukan secara bergantian berdasarkan hasil musyawarah bersama.

“Dulu kedua organisasi diundang duduk bersama untuk bermusyawarah. Kalau tidak ada kesepakatan, disepakati pelaksanaannya bergantian. Tapi tahun ini, kenapa kami tidak diundang sama sekali? Apakah mereka menganggap BKAG Tebingtinggi tidak ada?” tutur Pdt Prihatin Kataren.

Pdt Prihatin berharap agar ke depan Pemerintah Kota Tebingtinggi lebih terbuka dan menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh organisasi keagamaan agar pelaksanaan Natal Oikumene 2025 dapat berlangsung dengan semangat persatuan, kebersamaan, dan saling menghormati antar umat Kristen di Tebingtinggi.(HR/HR).

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini