Proyek Drainase Milik Dinas PUPR Tebingtinggi Amburadul dan Asal Jadi

Sebarkan:
Terlihat saluran drainase sepanjang 50 meter tidak dikerjakan dan mengakibatkan jalan ambruk dan longsor.
TEBINGTINGGI | 
Bangunan proyek pemeliharaan rutin saluran drainase dan gorong-gorong milik Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tebingtinggi dinilai amburadul dan asal jadi.

Ironisnya, proyek tersebut belum selesai dikerjakan, namun uang pekerjaan proyek malah sudah dibayarkan.

Proyek tersebut berlokasi di Jalan Pandan, Gang Mulya, Kelurahan Tambangan, Kecamatan Padang Hilir, Kota Tebingtinggi.

Pantauan di lokasi, pembangunan proyek drainase dan gorong- gorong ini dianggarkan dengan biaya hampir mencapai Rp 100 juta.

Tidak tertera nama CV proyek dan volume di papan proyek. Bahkan, pekerjaan saluran drainase dikerjakan amburadul dan asal jadi, dimana terlihat bagian saluran drainase depan dikerjakan, sedangkan di bagian tengah sudah digali untuk saluran drainase malah tidak dikerjakan. Dan di ujung saluran drainase dikerjakan hingga selesai.

Sebagian saluran drainase sepanjang 50 meter yang tidak dikerjakan oleh PUPR ini mengakibatkan pinggiran jalan yang sering dilintasi warga menjadi roboh dan longsor, sehingga jalan yang biasanya bagus dilalui warga hingga kini menjadi rusak.

Salah seorang warga, Hariono (49) mengaku sangat kecewa kepada kinerja Dinas PUPR Tebingtinggi.

"Pembangunan saluran drainase itu belum selesai dikerjakan, malah dengar-dengar sudah dibayarkan uangnya, sedangkan pekerjaannya sendiri dinilai amburadul dan asal jadi. Saluran drainasenya sudah digali sepanjang 50 meter, tidak dikerjakan, sehingga jalan di depan rumah kami menjadi amblas dan longsor," ujar Hariono, Jumat (20/12/2024).

Parahnya, kata Hariono, saat dirinya mempertanyakan hal ini kepada Kadis PUPR Tebingtinggi Reza, dia malah diminta untuk menghubungi anggota Dinas PUPR.

"'Hubungi aja anggota ku' katanya dengan cueknya sambil bermain game Mobile Legend," ucapnya.

Hariono berharap, kedepannya hal seperti ini tidak terulang lagi. Dia menduga kejadian ini bukan hanya terjadi di lingkungannya.

"Mungkin di tempat lain di Tebingtinggi banyak juga pekerjaannya amburadul dan asal jadi saja, sehingga merugikan anggaran negara," ujarnya.

Saat hendak dikonfirmasi di kantor Dinas PUPR Tebingtinggi terkait pembangunan saluran drainase ini, Kadis PUPR tidak berada di tempat. (Sdy/Sdy)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini