Gak Ditemukan Hal Meringankan, Kejari Belawan Tuntut Mati Kurir 13 Kg Sabu Asal Malaysia

Sebarkan:


Foto ilustrasi. (MOL/Ist)




MEDAN | Suparman, warga Lingkungan VII, Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan lewat persidangan secara virtual, Kamis (30/5/2024) di Cakra 5 PN Medan dituntut agar dipidana mati.

Dari fakta-fakta terungkap di persidangan, pria berusia 49 tahun itu dinilai telah memenuhi unsur melakukan tindak pidana Pasal 114 ayat (2) UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Yakni tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli (kurir), menukar atau menyerahkan narkotika Golongan I jenis sabu seberat 13 kg asal negeri jiran, Malaysia.

Tim JPU pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Belawan Daniel Aritonang didampingi Bastian Sihombing 
dan Sarah Sidauruk tidak menemukan hal meringankan pada diri terdakwa. 

Sebaliknya hal memberatkan, perbuatan Suparman bertentangan dengan program pemerintah dalam pemberantasan peredaran gelap narkotika.

Majelis hakim diketuai Muhammad Kasim melanjutkan persidangan pekan depan untuk penyampaian nota pembalaan dari terdakwa maupun penasihat hukumnya.

Malaysia

Dalam dakwaan diuraikan, Minggu (14/12/2023) pria bernama Rasyid (dalam lidik) menghubungi Suparman untuk menjemput narkotika jenis sabu sebanyak 13 kg ke perairan laut lepas perbatasan Indonesia - Malaysia bersama dengan 3 orang suruhannya. Dua hari kemudian dia diberikan titik koordinat lokasi penjemputan sabu dimaksud.

Terdakwa juga diberikan kode: 87 sebagai kata sandi kepada orang yang nantinya memasok sabu ke perahu motor yang ditumpangi terdakwa serta ditransfer uang Rp10 juta. 

Terdakwa bersama ketiga orang suruhan Rasyid berangkat dari Pesisir Pantai Kelurahan Kampung Nelayan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan dengan mengikuti titik koordinat penjemputan sabu dan, Minggu malam (17/12/2023) sekira pukul 21.00 WIB terdakwa bertemu dengan perahu motor warna kuning berbendera Malaysia diawaki oleh 3 orang laki-laki.

Setelah menerima 13 kg sabu tersebut, terdakwa dan rombongannya pulang. Di perjalanan terdakwa membuka tas kain dengan motif garis-garis tersebut dan mengambil 5 bungkus plastik kemasan sabu dan memindahkannya ke dalam tas ransel warna abu-abu ditutupi kembali dengan kain sarung bantal motif bunga lalu terdakwa simpan di dalam ember plastik warna putih.

Sedangkan 8 bungkus sabu lainnya masih tetap disimpan didalam tas kain motif garis-garis. Suparman selanjutnya menghubungi saksi Dahliana (istri terdakwa) untuk menjemputnya di Pesisir Pantai Unjung Tanjung, Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan Kota Medan.

Benar saja, Senin malam (18/12/2023) istri terdakwa tiba di pesisir Pantai Unjung Tanjung Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan dengan mengendarai becak motor. Dalam perjalanan pulang, becak motor dikendarai Dahliana diberhentikan tim penyidik Ditresnarkoba Polda Sumut. (ROBERTS)






Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini