Rencana Pembangunan Ply Over Simpang Kayu Besar Tamora Deliserdang Ditunggu Masyarakat

Sebarkan:

Simpang Kayu Besar Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang
DELISERDANG | Sejumlah masyarakat khususnya yang terkena dampak rencana pembangunan jembatan layang ply over simpang kayu besar, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang hingga kini belum mendapat kejelasan pasti dari Pemerintah tentang kapan dimulainya proses tahapan rencana pembangunan jembatan layang itu.

Hal ini disampaikan Sri Hariati salah seorang warga simpang kayu besar, Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, Selasa 10/1/2022.

" Belum juga ada kejelasan dari Pemerintah terkait kapan pelaksanaan pembangunan jembatan layang ply over simpang kayu besar ini, sudah dua tahun lalu dibahas, kami juga ikut mendengar rencana pembangunan itu dari Pemkab Deliserdang. Katanya tahun 2023 sudah mulai pembangunan tapi sampai sekarang belum ada tanda tandanya pembangunan dimulai, kami berharap cepat realisasi agar kita bisa ancang ancang juga mau pindah kemana," ucapnya.

Hal senada disampaikan Barus, warga lainnya, pada pembahasan sekitar awal awal bulan Januari 2021 lalu, ada sekitar 61 warga yang lahannya terkena rencana pembangunan jembatan layang simpang kayu besar. Diantaranya beberapa warga Desa Tanjung Morawa A, Desa Buntu Bedimbar dan Desa Limau Manis, sekarang ini sudah cocok dibangun karena simpang kayu besar makin ramai.

 "Titik pembangunan itu mulai Supermarket Mawar Simpang Abadi, lurus jembatan hingga Polsek Tanjung Morawa. Depan pintu tol lapangan Garuda hingga depan Kantor Direksi PTPN2," ungkap Barus.

Barus menambahkan, kalau hingga saat ini masyarakat masih menunggu kepastian pembangunan jembatan layang itu dan berharap ada ada kepastian karena meski sudah ada pembangunan Tol Tamora - Tebing Tinggi, namun Simpang Kayu besar tetap sering terjadi kepadatan kendaraan, karena persimpangan menuju Bandara Internasional Kualanamu baik dari arah kota Medan maupun arah Tebing Tinggi.

" Kendaraan dari Bandara Kualanamu yang mutar dari depan mesjid PTPN2 itu sering ramai dan sesekali menimbulkan kemacetan juga. Selain pertumbuhan aktivitas ekonomi masyarakat, arus lalulintas dari arah bandara juga meningkat, sering bus penumpang dan Kontiner yang panjang, mau mutar ke arah medan kesulitan karena jalan putaran sempit, untung saja ada anak anak tukang nyeberangi disitu, bantu ngatur lalulintas," jelas Barus.

Sebelumnya, Asisten II Pemkab Deliserdang, Putra Jaya Manalu menyebut pembangunan jembatan layang (fly over) sudah direncanakan dari tahun 2017 lalu oleh Kementerian PUPR.

" Rencana panjang jembatan layang berkisar 800 meter. Secara keseluruhan ada 1,4 km lahan yang akan dilebarkan nantinya. Dari pendataan sementara ada 61 warga yang memiliki aset lahan dilokasi terdampak," pungkasnya.( Wan)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini