Dosen Fakultas Pertanian USU Gelar Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Sidingkat Paluta

Sebarkan:
Tim Dosen Fakultas Pertanian USU foto bersama di lokasi di Desa Sidingkat Kabupaten Paluta


PALUTA | Dosen Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU) melalui Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) oleh Tim dosen yakni, oleh Dr. Ade Trisna, S.Pt, M.M, Mhd Adanan Purba S.Pt, M.Sc, Dr. Ir. Yunilas, M.P, Dr. Ir. Eriyusni M.Sc, melakukan pengabdian masyarakat di peternakan Activist Farm Desa Sidingkat Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Senin (08/08/2022).

Pada kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi tersebut Muhammad Adanan purba dan Ade trisna menyampaikan materi pembuatan Mikroorganisme Lokal (MOL) dari buah dan sayur untuk membantu peternak dalam mengatasi permasalahan pakan dan limbah peternakan.

Pada materi tersebut Adanan mengatakan, manfaat mol di pakai sebagai starter untuk memfermentasi pakan pada ternak kambing dan domba sehingga dapat meningkatkan kualitas rumput dengan cara membuat silase batang jagung untuk mengatasi  permasalahan pakan pada peternakan activist farm.

Selain itu kata Adanan manfaat mol juga bisa digunakan sebagai starter untuk pengomposan pada feses dan urine kambing sebagai pupuk organik yang bisa digunakan untuk tanaman holtikultura masyarakat di desa sidingkat paluta.

Tidak itu saja kegaiatan Dosen Fakultas Pertanian USU melalui Dr. Ade trisna dan tim sekaligus memberikan bantuan berupa teknologi All Out, yaitu pemisahan antara urine dan feses kambing sehingga akan membantu memudahkan sanitasi dan menjaga kebersihan lingkungan kandang dan menjaga kesehatan ternak yang ada di peternakan activist farm.

Muhammad Adanan Purba S.Pt, M.Sc selaku pembicara, berharap dengan bantuan yang diberikan Universitas Sumatera Utara dapat meningkatkan semangat dan produksi peternakan di daerah Paluta lagi sebagai sentra produksi ternak ruminansia di Sumatra utara.

Dalam hal ini Adanan menyampaikan kenapa harus memilih wilayah Paluta sebagai lokasi pengabdian masyarakat ?.

"Alasannya kenapa Paluta sebagai tempat pengabdian, karena kita ingin membangkitkan semangat peternak di daerah paluta kembali. Dahulu Paluta merupakan sentra ternak ruminansia, seperti sapi, kerbau, kambing dan domba, tetapi sekarang  kita lihat sudah sangat jauh menurun, hingga perlu kita analisa permasalahan yang ada di kalangan peternak,." ungkap Adanan.

"Salah satunya adalah berkurangnya lahan hijauan ternak sehingga sangat susah untuk mendapatkan rumput," tambahnya.

Melihat hal tersebut tim dosen Fakultas Pertanian USU membuat solusi pemanfaatan sumber bahan pangan lokal seperti silase jagung, jerami padi, pelepah sawit sebagai bahan makanan ternak dengan melalui proses silase.

Silase bermanfaat meningktkan kualitas nutrisi pakan, memperpanjang masa simpan rumput, dan juga akan meningkatkan kesukaan ternak pada rumput.

"Diharapkan, setelah program pengabdian masyarakat ini kedepannya dapat meningkatkan pemahaman serta pengetahuan masyarakat dan juga bisa membantu peternak mengatasi permasalahan pakan dan limbah peternakan," pungkas Adanan. (Syahrul/ST).













Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini