Semburan Lumpur Panas PT SMGP, Puluhan Warga Dilarikan ke RS, Ada Bayi 6 Bulan

Sebarkan:
Korban saat mendapatkan pertolongan di IGD RSUD Panyabungan. 

MANDAILING NATAL | Aktivitas di perusahaan pembangkit listrik tenaga panasbumi (PLTP) PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) yang beroperasi di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi (PSM), Kabupaten Madina, tak henti-hentinya membuat warga sekitar turut menjadi korban.

Belum usai soal insiden Minggu 6 Maret lalu, pada Ahad (24/4/2022) pagi, puluhan warga Desa Sibanggor Julu kembali dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan, karena mengalami sesak napas dan mual-mual.

Informasi dihimpun, Ahad pagi sekitar pukul 09.00 WIB, semburan lumpur panas disertai asap hitam pekat tiba-tiba keluar dari sumur pengeboran Well Pad T (Tanggo) yang beroperasi di Desa Sibanggor Julu.

Semburan lumpur panas itu mengalir ke persawahan warga. Warga pun yang saat itu sedang berada di sawahnya berhamburan panik menyelamatkan diri. 

Semburan lumpur panas yang keluar dari Well Pad T juga mengeluarkan bau tak sedap. Sekadar informasi Well Pad T ini sebelumya sudah pernah terjadi insiden yang menelan korban jiwa pada 25 Januari 2021 lalu.

Saat itu, 5 korban jiwa meninggal dunia, dan sedikitnya 49 warga mendapat perawatan intensif di rumah sakit daerah Panyabungan.

"Lumpurnya mengalir ke persawahan warga, lumpur itu mengeluarkan bau tak sedap, semacam bau gas H2S. Warga pun yang berada di sawah mengalami keracunan," ungkap salah seorang warga, sumber media ini.

Sejumlah korban yang ditemui di RSUD Panyabungan yang masih terbaring lemas mengaku kalau lumpur itu sangat bau dan membuat sesak di bagian dada.

"Lumpurnya bau, terasa sesak di bagian dada, kemudian tubuh pun merasa lemas," tutur beberapa korban di rumah sakit.

Menurut para korban, saat itu mereka sedang bekerja di sawahnya yang berada di sekitar lokasi Well Pad T, asal sumber semburan lumpur panas.
Tiba-tiba keluar asap hitam tebal membumbung ke atas dari lokasi Well Pad T tersebut.

Tak lama, semburan lumpur panas mengalir ke sawah mereka.

"Pertama melihat ada asap hitam keluar, kemudian lumpurnya mengalir ke persawahan saya. Baunya menyengat, rasanya sesak di dada dan buat lemas," ungkap salah seorang korban di rumah sakit.

Dari data yang diperoleh saat ini sudah ada 21 korban yang dirawat di RSUD Panyabungan. Satu di antaranya masih bayi berusia 6 bulan.

Sementara, keterangan pihak perusahaan berulang kali dihubungi belum juga merespons.

Berikut nama-nama korban :

1. Hasmar Husein 33 tahun
2. Anni 43 Tahun.
3. Suci Murni 15 Tahun.
4. Salmah 17 Tahun.
5. Anisah 41 Tahun.
6. Ani Lubis 42 Tahun.
7. Derliana 70 Tahun.
8. Halimatussakdiah 24 Tahun.
9. Nurma 56 Tahun.
10. Yusnani 56 Tahun.
11. Ali Toharuddin 38 Tahun.
12. Nazila 6 Bulan.
13. Dahlia 50 Tahun.
14. Apsah 40 Tahun.
15. Asnidah 21 Tahun.
16. Ahmad Husein 40 Tahun.
17. Nurhasanah 55 Tahun.
18.Endang Suprianti 35 Tahun.
19. Nurlaila 30 Tahun.
20. Hasan Basri 30 Tahun.
21. Nur Sehan 58 Tahun.

(SRL/Sahrul) 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini