Wacana Pemilu 2024 Ditunda, Ini Tanggapan Sejumlah Tokoh Deliserdang

Sebarkan:


DELISERDANG |
Ucapan Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan bahwa ratusan juta masyarakat Indonesia masih menginginkan Jokowi Presiden 3 Periode dan menunda Pemilu 2024 mendatang, terus menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Pro dan kontra mulai terjadi di mana mana termasuk di Kabupaten Deliserdang.

Sejumlah tokoh menyampaikan pendapatnya terkait wacana dan permasalahan ini. Secara terang terangan dari pihak pihak yang menginginkan penundaan pemilu 2024 atau pengusung perubahan amandemen UUD 1945 tentang masa jabatan Presiden bermunculan dan mulai bergerilya menarik simpati dan dukungan masyarakat. Ini merupakan pemetaan yang dilakukan sejumlah pihak untuk mengetahui sejauh mana dukungan dan respon masyarakat terkait wacana yang dihembuskan.

Di antaranya Komunitas "Kobar" baru mendadak muncul dan langsung terjun menggalang dukungan elemen dan kelompok masyarakat meminta MPR merubah konstitusi tentang masa jabatan Presiden agar Jokowi dapat dicalonkan kembali menjadi Presiden untuk 3 periode.

Sementara itu, Ahmad Faisal Dalimunthe Ketua BKPRMI Kecamatan Lubukpakam yang juga merupakan salah satu kader partai politik angkat pendapat. Katanya, konstitusi sudah mengatur tentang masa jabatan Presiden itu hanya dua periode. Begitu juga dengan pejabat daerah. Kalau mau diamandemen UUD 1945 itu bukan hal yang gampang. Selain itu juga Pemilu 2024 tidak ada alasan untuk diundur itu adalah pesta demokrasi rakyat. Kalau ini juga di akal akali sudah merusak cita cita reformasi kita.

"Alasan mulai bermunculan agar pesta demokrasi rakyat Indonesia itu diundur hingga reformasi gagal dijalankan," ucapnya Jumat 18/03/2020.

Hal senada juga diungkapkan, Muhammad Rosyid Abdullah Tokoh Masyarakat, yang menyebutkan kalau ia tidak setuju dengan penundaan pemilu 2024. Karena ini tentunya tidak akan membawa perubahan pada masyarakat. Ia menduga ini hanya upaya segelintir pejabat tertentu untuk mempertahankan posisi dan jabatannya dengan mendorong dorong Presiden Joko Widodo yang dianggap bisa menarik dukungan masyarakat.

"Kita tau Presiden Joko Widodo itu orang yang mempunyai sifat negarawan dan taat pada konstitusi yang ada, wacana ini diduga coba coba saja untuk melihat respon masyarakat yang dilakukan oleh orang-orang yang takut kehilangan kedudukannya saat ini," ungkapnya.(wan)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini