Produsen Ikan Asin Belawan Kerap Terjebak Rentenir

Sebarkan:

Anggota DPRD Sumut Partai Nasdem dr. Tuahman Franciscus Purba, M.Kes, Sp. An (empat kiri) mendengar penjelasan dari Ketua HNSI Sumut Zulfahri Siagian, SE (tiga kanan) saat berkunjung ke Belawan, Rabu (20/10/2921).

MEDAN | Sejumlah produsen pengolahan ikan asin di Kampung Kurnia, Kelurahan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, mengaku kerap terperangkap jaringan rentenir dalam hal pemodalan usaha.

Akibatnya, para usahawan menengah tersebut terus terbelenggu dengan utang dan kemiskinan yang tidak tahu kapan berakhir.

"Kemana lagi kami mencari modal, sedangkan kalau mau pinjam ke bank kami tidak memiliki agunan," kata seorang nelayan kepada Anggota DPRD Sumut Partai Nasdem dr. Tuahman Franciscus Purba, M.Kes, Sp. An saat berkunjung ke Belawan, Rabu (20/10/2921).

Kondisi keuangan nelayan itu sudah berlangsung lama dan sejumlah orang sudah datang melihatnya namun belum ada satupun solusi yang bisa mengatasinya.

"Kami terus terjebak dengan rentenir dan walau berat terus kami jalani karena tidak punya pilihan," lanjut nelayan tersebut.

Bendahara Koperasi Harapan Wanita Pesisir Utara Kota Medan mengatakan pihaknya sudah berusaha mengalang permodalan untuk membantu nelayan. Namun belum bisa maksimal karena terkendala keterbatan anggaran.

"Selama tiga tahun terakhir ini, kami sudah berusaha mencari bantuan dari pemerintah dan bank namun belum dapat karena terkendala masalah administrasi dan lobi lobi," ujarnya.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Sumatera Utara Zulfahri Siagian, SE mengatakan pihaknya mendukung semua pihak yang berupaya membantu dan meningkatkan taraf hidup nelayan. 

"Dan terkait masalah ini, kami akan berupaya melakukan koordinasi dengan instansi terkait," katanya.

Menyikapi keluhan itu, Anggota DPRD Sumut Partai Nasdem dr. Tuahman Franciscus Purba, M.Kes, Sp. An mengatakan akan berusaha menjalin hubungan dengan Dinas Koperasi Sumut dan beberapa BUMN serta Bank Sumut dalam mencari permodalan.

"Suduh tepat ada koperasi di sini dan saya akan mengupayakan kemampuan untuk mencarikan solusi selama semuanya berjalan dengan standart yang ada," katanya.

Selain itu, Tuahman juga mengatakan pihaknya akan berusaha mencari bantuan peralatan dan pelatihan kepada UMKM yang bergerak di bidang ikan asin melalui panfaatan dana CSR perusahaan yang ada disekitar Belawan.

"Untuk menjaga kualitas produksi maka pemanfaatan tehnologi tepat sudah saatnya kita pikirkan, dengan harapan ikan asin lebih higienis dan bisa menembus pasar modren," pungkasnya. (RE Maha/REM).



Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini