SMP Negeri 3 Berastagi Siap Laksanakan PTM Bersyarat

Sebarkan:



KARO | Pemerintah mendorong penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas untuk mengurangi risiko dampak sosial negatif  di masyarakat , hal tersebut dapat dilakukan sembari turunnya level penyebaran covid-19 di wilayah Kabupaten Tanah Karo dan telah mendapat ijin dari Gubernur sumatera utara tentang diperbolehkannya belajar dengan tatap muka bersyarat protokol kesehatan secara ketat.


Menindak lanjutin arahan tersebut kepala sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 3 Berastagi berkordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Karo menyatakan kesiapan sekolahnya untuk belajar tatap muka dengan kehadiran siswa setiap PTM 25 persen dari jumlah siswa.

Hal tersebut diatas disampaikan , Kepala SMP Negeri Tiga Desa Raya Berastagi, Sry Henny Saragih , Senin (6/9/2021) di ruang kerjanya.

"Kalau sudah diperbolehkan PTM dengan kehadiran siswa sebanyak 25 persen ,sekolah telah siap dengan protokol kesehatan ,mulai dari gerbang sekolah telah disiapkan tempat cuci tangan , masker bagi siswa, dan jaga jarak duduk di ruangan , dan melaksanakan senam kesegaran jasmani sekaligus untuk berjemur sesaat sebelum masuk ruangan kelas," kata Sry.

Dikatakannya lagi, pihak sekolahnya telah siap melaksanakan PTM bersyarat, mereka menunggu arahan dari Bupati Karo, melalui dinas pendidikan  kapan mulai diberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)) di sekolah- sekolah Kabupaten Tanah Karo.

Salah satu orang tua siswa, Tarigan menanggapi perihal tersebut sangat mendukung dilaksakanya pembelajaran tatap muka disekolah, karena menurutnya anak- anak akan semakin tak terarah cara belajar daring yang dilakukan selama ini. 

Menurutnya sistim daring yang dilakukan selama ini sudah sangat jauh dari displin dalam belajar dan mengerjakan tugas ,serta pengawasan yang jauh dari guru membuat anak-anak semakin tak terarah.

"Kita sangat khawatir anak -anak semakin bodoh dengan sistem belajar jarak jauh. Dekat dengan gurunya saja sering lalaikan tugas sekolah, apalagi jauh tanpa pengawasan. Kalau pengawasan dari.orang tua kan tak mungkin lagi , karena kami akan bekerja keluar dari rumah mencari nafkah, " ujarnya. ( ms.keloko)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini