Sukses Greysia dan Aprirani Simbol Perjuangan Keras

Sebarkan:

Drs Eddy H Sibarani


MEDAN | Ketua Umum KONI Kota Medan Drs Eddy H Sibarani mengatakan sukses pasangan ganda putri Indonesia Greysia Polii dan Aprirani Rahayu menyabet medali emas Olimpiade Tokyo tidak hanya menjadi momen kebangkitan kembali olahraga Tanah Air.

“Tetapi juga bisa menjadi simbol perjuangan dan kerja keras dalam meraih cita-cita. Sebagai pelecut semangat dalam perjuangan memperebutkan sebuah prestasi terbaik terutama di bidang olahraga,” kata Eddy Sibarani usai menyaksikan laga final bulutangkis ganda putri Olimpiade 2020 lewat siaran langsung TV di Medan, Senin (2/8).

“Kita bisa melihat dan mengambil pelajaran. Bahwa dari sebuah kerja keras akan lahir sebuah hasil yang diharapkan, seperti yang kita lihat dari jalannya pertandingan Greysia/Apriani di babak final tadi, “ucap Eddy Sibarani yang menggelar nonton bareng laga final bersama jajaran pengurus di KONI Medan.

“Laga tadi juga membuktikan di dalam perjuangan, tidak ada hal yang tidak mungkin. Meski lawan lebih diunggulkan, dengan bekerja keras dan fokus, semua itu bisa terbayar dengan prestasi terbaik,” tambahnya.

“Bisa kita lihat perjuangan Greysia/Apriyani ketika salah satu dari mereka senar raketnya putus. Namun dengan sigap bisa menggantinya dan malah berujung poin. Benar-benar mengagumkan dan bikin haru. Sesungguhnya, perjuangan tak kenal lelah memang telah ditunjukkan semua atlet Indonesia di arena Olimpiade ini,” ujar Ketua Umum KONI Kota Medan lagi.

Dikatakan, atas prestasi ini membuat sektor putri bulu tangkis Indonesia kembali diperhitungkan, sejak Susi Susanti merebut medali emas tunggal putri Olimpiade 1992 bersama Alan Budi Kusuma di nomor putra. “Setelah itu, sektor putra Indonesia lebih berkibar dan diperhitungkan, hingga hari ini tercipta momen Greysia/Apriyani merebut medali emas,” sebut Eddy Sibarani.

“Kita tentu bangga dan memberi apresiasi perjuangan luar bisa mereka mereka dalam mengharumkan nama bangsa dan Negara. Terima kasih kepada para atlet yang berpartisipasi di Olimpiade 2020 ini,” ungkap dia. Selain medali emas dari Greysia/Apriyani, cabor bulutangkis berpeluang meraih medali perunggu nomor tunggal putra dari Anthony Sinisuka Ginting. Sementara cabor angkat besi telah menyumbangkan 1 medali perak dan 1 perunggu di Olimpiade 2020 ini.

Eddy Sibarani berharap, sejarah yang diciptakan pasangan bulutangkis ganda putri Indonesia ini menjadi momentum kebangkitan olahraga. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Medan dan Sumut.

Sukses para pahlawan olahraga di Tokyo 2020 ini, ujarnya, juga bisa menjadi semacam ‘penawar dan obat’ di masa pandemi Covid-19 ini di mana banyak kegiatan olahraga tertunda. “Saya yakin, dengan momen ini semangat dan motivasi para atlet semakin bertambah. Baik dalam berlatih maupun ketika akan bertanding nanti, termasuk di PON 2020 Papua,” papar dia.

“Seperti kita ketahui ada 127 atlet dan pelatih Kota Medan yang akan memperkuat kontingen Sumut di PON 2020 Papua pada Oktober nanti. Kita harapkan semua atlet bisa meraih prestasi terbaik dalam membawa nama harum Sumut di pentas Nasional”.

Di akhir keterangannya, Ketua Umum KONI Medan mengajak para atlet untuk jangan pernah kendor dalam berlatih. “Tetap giat berlatih dan jangan lupa untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan cegah Covid-19, terutama saat keluar rumah. Karena pandemi belum usai,” tutup dia. (ril)


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini