Repdem: Dinas PUPR Tebingtinggi Tak Manusiawi dalam Bangun Proyek

Sebarkan:
Logo Repdem
TEBINGTINGGI | Berbagai permasalahan proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemko Tebingtinggi disoroti sejumlah pihak. Salah satunya datang dari relawan pro demokrasi PDI Perjuangan, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem).

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Repdem Kota Tebingtinggi menilai Dinas PUPR Tebingtinggi tak manusiawi dalam membangun infrastruktur baik jalan maupun drainase/parit.

"Dinas PUPR Tebingtinggi terkesan tak manusiawi dalam membangun, artinya tak mementingkan kepentingan pengguna jalan. Hal itu dapat dilihat dari proyek yang sudah selesai maupun yang sedang dikerjain," ujar Sekretaris DPC Repdem Kota Tebingtinggi Remon Silalahi dalam keterangannya, Sabtu (7/8/2021).

Repdem Tebingtinggi menyoroti berbagai permasalahan seperti cor bekas perbaikan drainase yang terlalu tinggi. Hal itu membahayakan pengguna jalan.

"Ada beberapa titik cor bekas perbaikan drainase di pusat kota yang dibuat terlalu tinggi. Bagi pengguna jalan yang tidak melihat akan jatuh dan menimbulkan kecelakaan tunggal," kata Remon.

Selain itu, kata dia, perbaikan drainase yang diduga kurang rapi di beberapa lokasi juga menjadi catatan bagi Repdem Tebingtinggi. Kurang rapi nya parit juga dinilai tak manusiawi.

"Kita minta agar Dinas PUPR segera memperbaiki parit yang diduga kurang rapi. Karena itu membahayakan pejalan kaki. Hal itu termasuk dalam kategori tak manusiawi. Jadi jangan terkesan asal jadi," ucap Remon.

Kemudian, Repdem juga memantau beberapa titik proyek drainase yang sedang berlangsung. Repdem melihat ada beberapa proyek di kota yang mengganggu pengguna jalan.

"Terdapat beberapa titik proyek yang sedang berlangsung mengganggu pengguna jalan, seperti ada sebuah proyek drainase/parit yang belum siap, namun papan jembatan penyeberangan parit dibuat asal jadi. Sehingga kemarin ada kendaraan masyarakat yang amblas saat hendak memasuki lokasi tempat tinggalnya," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Remon, masih banyak lagi proyek-proyek yang berasal dari Dinas PUPR seperti pengaspalan dan parit di jalan kecil yang terkesan asal jadi. Hal itu menambah carut marutnya Kota Tebingtinggi.

"Kita minta Dinas PUPR agar lebih memperhatikan kwalitas pembangunan, janganlah asal jadi. Proyek pembangunan yang tujuannya memperindah kota, jangan malah merusak pemandangan," imbuhnya.

Dikatakan Remon, Repdem Tebingtinggi juga mendapat keluhan masyarakat yang meminta agar perbaikan jalan jangan terkesan tambal sulam atau tempel.

"Banyak lokasi yang seharusnya dibangun, namun tidak dibangun, hanya ditempel atau tambal sulam. Dinas PUPR harus lebih jeli melihat hal itu," pungkasnya. (Red)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini