PT LWI Sinar Mas Grup Labura Dikecam Keras Masyarakat, Ini Sebabnya…

Sebarkan:


LABURA |
PT. MP Leidong West Indonesia (Sinar Mas Grup) yang berda di Desa Sialang Taji, Kecamatan Kualuh selatan, Kabupaten Labura, mendapat kecaman dari masyarakat 3 dusun di sekitaran areal perkebunannya.

Kecaman itu timbul karena diduga bertahun-tahun lamanya pihak perkebunan itu melakukan pembuangan air resapan hujan yang ada di dalam kebun nya secara besar – besaran. Akibatnya, lahan perkebunan masyarakat terendam banjir apabila musim penghujan tiba.

Hal itu diutarakan Abdul Sani Lubis, salah seorang perwakilan masyarakat, Minggu (25/7/2021). Katanya, masyarakat sudah jenuh dengan perbuatan semena- mena yang dilakukan pihak perkebunan.

“Seharusnya masyarakat sekitar mendapatkan manfaat dari PT tersebut. Tapi kenyataannya, PT MP LWI ini sama sekali tak pernah memberi manfaat kepada masyarakat sekitar perkebunan mereka. Malah membuat kami sengsara,” keluh Abdul Sani dengan nada kesal.

Lebih lanjut Sani bercerita, sudah berpuluh tahun pihak PT melakukan pendzoliman kepada masyarakat dengan membuang air yang ada di parit bekoan nya.

Melalui pompa – pompa raksasa, limbah itu ditumpahkan ke benteng luar kebun yang berbatas dengan tanah masyarakat, sehingga mengakibatkan lahan perkebunan masyarakat terendam air jika musim penghujan tiba.

“Biasanya kalau musim hujan tiba, air jadi naik. Di situlah PT melakukan pemompaaan dan membuat lahan masyarakat semakin tergenang. Kebun mereka aman, tapi kami masyarakat yang menjadi korban genangan air ini,” keluh Sani.

Diketahui ada 3 dusun di peringgan kebun yang merasakan langsung imbas dari pembuangan air tersebut, yaitu Dusun Kuala Pamingke, Dusun Cianjur, dan Dusun Toktohan.

Sementara itu pihak kebun R. Simatupang yang mengaku menjabat Pjs Askep kepada wartawan mengatakan, perusahaannya memang melakukan pembuangan limpahan air kebun nya ke parit bekoan terluar PT yang berbatas dengan tanah masyarakat.

Simatupang juga berjanji akan menyelesaikan permasalahan ini dengan cepat. ”Minggu depan akan kami lakukan pencucian parit. Tapi pengerjaannya dimulai dari lahan kebun, baru kemudian di areal luar kebun yang berbatas dengan masyarakat,” janji R Simatupang. (Mjs)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini