Penatua Desa Sipultak Marah, Akses Jalan Dirusak Sekelompok Masyarakat

Sebarkan:

TAPUT | Penatua masyarakat desa Sipultak Kecamatan Pagaran marah marah akibat kisruh  penutupan akses jalan menuju dusun Simeme Desa Sipultak yang dilakukan sekelompok warga berujung kepada aksi perlawanan.

Polemik kehadiran perusahaan tambang batu dibawah bendera PT Marlian Indah Karya berada diantra kontra antar warga dusun yang bersiteru. Beberapa waktu lalu, sekelompok warga pernah melakukan demo bahkan aksi penutupan berujung turunnya DPRD ke Dusun Simeme pun tidak membuahkan hasil.

Aksi penutupan hingga pemblokiran jalan berupa penggalian lubang ditengah jalan menuju dusun dan digunakan PT MIK untuk jalur transportasi menyulut emosi warga setempat.

Akibatnya, sekelompok warga melakukan demo, Senin (26/7/2021) meminta agar jalan utama ke Dusun tidak ditutup.

Aksi demo dengan menyuarakan melalui tulisan di karton ' Kami dukung PT MIK buka, kami butuh kerja, masyarakat butuh makan'.

Selain itu ada tulisan ' Tangkap perusak jalan kami'. Pitao Nababan salah satu tokoh masyarakat menyampaikan kekecewaannya atas aksi penutupan jalan sepihak.

" Sejak SD saya sudah tinggal di desa ini, bahkan sering melintasi jalan ini untuk menggembalakan kerbau. Baru kali ini jalan bisa ditutup dengan cara menggali lubang sehingga dan memasang kayu dengan maksud agar kita tidak bisa lewat," kesalnya.

Dikatakannya, kehadiran perusahaan juga memberikan dampak kepada masyarakat sekitar. " Kita hidup dari PT MIK dan menyekolahkan anak kita dari aktivitas perusahaan. Jangan seperti ini, menutup jalan sepihak," tegasnya.

Kades Sipultak Doras Saekim Nababan membenarkan kembali kericuhan atas penutupan akses jalan. "Saya sudah pasrah, beberapa kali kita mediasi tapi terus menemui jalan buntu," ujarnya.

Doras menyebutkan saat ini pihaknya dan aparat kepolisian turun coba meredakan suasana. " Aparat kepolisian sudah turun untuk menjaga terjadinya hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Camat Pagaran saat dikonfirnasi membenarkan adanya aksi sekelompok warga yang tidak terima atas adanya penutupan akses jalan menuju dusun Simeme.

"Ini Saya baru dikabari tadi , memang disana sudah sejak lama terjadi pro kontra atas aktivitas PT MIK, dan sudah beberapa kali dimediasi namun tidak kunjung ada solusi yang pas menurut mereka," katanya.

Terpisah perwakilan PT MIK Rudi Zainal Sihombing mengatakan sekaitan aksi yang terjadi pagi ini adalah murni spontanitas dari masyarakat dan Penatua yang juga turut menggunakan akses jalan yang dirusak oleh sekelompok masyarakat.

Dikatakannya Zainal yang juga berperan sebagai Legal PT MIK sesuai informasi yang diterima, tujuan mereka hanya ingin memperbaiki jalan yang dirusak oleh sekelompok masyarakat itu. 

" Kami dari pihak Perusahaan juga baru mengetahui kabar terkait kegiatan itu baru saja," ujarnya. (Alfredo/Edo)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini