Dilantik Jadi Bupati dan Wakil Bupati Madina. Program Jadi Kunci Kemenangan

Sebarkan:


MANDAILING NATAL |
HM Ja'far Sukhairi Nasution dan Atika Azmi Utammi Nasution dilantik jadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara (gubsu) Edy Rahmayadi, di Aula Tengku Rizal Nurdin, rumah dinas gubsu, pada Kamis (22/7/2021) pagi.

Sukhairi-Atika dilantik bersamaan dengan pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih di Kabupaten Labuhan Batu Selatan (Labusel), yakni Edimin dan Ahmad Padli Tanjung.

Gubernur Edy Rahmayadi dalam arahan dan bimbingannya mengingatkan, Bupati dan Wakil Bupati dalam menjalankan roda pemerintahan harus akur. Menurut gubsu, bahwa perbedaan pendapat merupakan hal yang wajar.

"Seperti suami dan istri, ada saatnya menjadikan suatu perbedaan. Hal yang wajar, tetapi tidak boleh itu berkepanjangan yang mengakibatkan jalannya pembangunan pincang," tutur Edy.

Edy juga meminta Bupati dan Wakil Bupati Madina serta Labusel untuk menjalankan pemerintahan dengan baik. Hal itu agar visi Sumatera Utara bermartabat dapat terwujud. "Omong kosong Sumatera Utara ini bermartabat kalau ada kabupaten yang tidak bermartabat," tegasnya.

 

Program yang Ditawarkan Sukhairi-Atika, Mendapat Kepercayaan dari Masyarakat.

 

Program yang ditawarkan oleh pasangan Sukhairi-Atika apabila dipilih masyarakat untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Madina, disebut kunci pasangan berjargon SUKA ini bisa mengalahkan pasangan bupati petahana Dahlan yang berpasangan dengan Aswin Parinduri ketua DPD Golkar Madina. Serta paslon lainnya yaitu Sofwat-Beir. Demikian disampaikan oleh pemerhati sosial Muhajir Nasution S.sos, kepada media ini, Kamis (22/7/2021).

Menurutnya, program yang ditawarkan pasangan Sukhairi-Atika lebih logis dan berhubungan langsung dengan kehidupan masyarakat mayoritas. Apabila dibanding dengan program yang ditawarkan oleh kedua paslon lainnya.

Diutarakannya, seperti program yang ditawarkan dalam memajukan UMKM, program untuk mensejahterakan para petani kopi. Memaksimalkan pengelolaan zakat dan memperbaiki pelayanan kesehatan, pendidikan serta kebudayaan.

Selain itu, program memperbaiki birokrasi pemerintahan, yang sebelumnya menurutnya, masih identik dengan KKN.

"Awalnya, memang banyak kalangan yang meragukan kalau Sukhairi-Atika bakal bisa mengalahkan bupati petahana Dahlan Hasan. Itu hal logis dan wajar. Namun, setelah masyarakat mengetahui program-program yang ditawarkan baru dapat respons dan dukungan dari masyarakat," katanya.

Selain itu, dia juga mengklaim bahwa masyarakat Madina saat ini butuh perubahan.

"Selama lebih kurang delapan tahun ini, dijabat oleh pak Dahlan, perubahan belum tampak menyentuh sendi-sendi kehidupan masyarakat secara langsung. Ekonomi kita belum berkembang. Rata-rata taraf hidup masyatakat masih rentan dengan kemiskinan, UMKM tidak berkembang, pelayanan pendidikan dan kesehatan belum maksimal," sebutnya.

Untuk diketahui, di perhelatan Pilkada Madina tahun 2020 pasangan Sukhairi-Atika diusung 3 partai politik, yakni partai PKS, PKB dan Hanura. Dengan jumlah kursi di legislatif 12 kursi.

Sementara, pasangan Dahlan-Aswin diusung sebanyak 7 partai politik, yakni partai Golkar, PPP, PDI-P, Perindo, Nasdem, PKPI, dan Beringin Karya (Berkarya), dengan jumlah kursi di legislatif sebanyak 13 kursi.

Dan pasangan Sofwat-Beir diusung 3 partai politik, yakni Gerindra, PAN, dan Demokrat. Dengan jumlah kursi di legislatif sebanyak 15 kursi. (Sahrul)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini