Penyakit Dispepsia Bisa Berakibat Fatal Seperti yang Dialami Warga Paluta Ini

Sebarkan:


PALUTA
| Sebagian besar dari kita mungkin masih terasa asing dengan istilah dispepsia. Dispepsia merupakan gangguan yang terjadi di bagian perut bagian atas yang menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman. 

Harus dipahami, bahwa gangguan ini bukan merupakan penyakit, melainkan kumpulan gejala yang muncul sebagai tanda adanya penyakit tertentu pada pencernaan.

Masyarakat luas di Indonesia mengenali dispepsia dengan penyakit maag. Gejala paling umum dari gangguan dispepsia diantaranya adalah perut yang mengalami kembung, sering bersendawa, mulut terasa asam dan perut keroncongan.

Seperti yang dialami oleh Raja, peserta JKN-KIS asal Kecamatan Gunungtua, Kabupaten Padang Lawas Utara, Provinsi Sumatera Utara. Ibunya, Rani Ati Siregar mengatakan Raja mengalami dispepsia yang cukup parah sehingga harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

“Sudah beberapa hari perutnya sakit, seperti ditusuk – tusuk dari dalam. Awalnya belum mau dibawa berobat, tapi karena tidak tahan lagi menahan sakit yang sudah semakin parah akhirnya kami bawa ke rumah sakit pakai BPJS (JKN-KIS). Awalnya sakit diperut sampai mual - mual, mungkin karena tidak teratur makannya,” kata Rani, Rabu (31/03/2021).

Sementara menurut penjelasan dari dokter, penyakit dispepsia memang diawali gejala ringan tidak terlihat serius.

Namun, jika gangguan tersebut tidak kunjung hilang dalam beberapa minggu, pasien harus segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan pertolongan.

Selain menjaga pola makan yang baik, penting bagi penderita dispepsia mendapatkan asupan makanan yang bersih dan higienis sehingga memperkecil kemungkinan timbulnya gangguan pencernaan akibat bakteri jahat.

Saat diwawancarai awak media di rumah sakit Rani tampak tegar. Terlihat sesekali Ia mengusap usap tangan Raja yang terbaring lemah. Rani menuturkan kondisi anaknya sudah jauh membaik.

Dokter mengatakan Raja harus menjalani opname selama beberapa hari untuk memastikan dirinya mendapat asupan obat dan vitamin yang dibutuhkan selama masa pengobatan.

“Saya senang dan bangga dengan program JKN-KIS karena sangat membantu disaat ada anggota keluarga yang sakit. Syukur, selama di rawat di rumah sakit kami tidak ada dikenakan biaya. Apalagi saat seperti ini, dimana anak saya perlu segera mendapat pelayanan medis,” tutur Rani.

Dispepsia memang tidak boleh dianggap remeh. Penting bagi kita untuk memahami gangguan dispepsia, agar dapat melakukan perbaikan pola hidup dan mendapat penanganan yang tepat dari dokter. Dengan harapan anggota keluarga kita dapat terhindar dari perihnya gangguan dispepsia. (Syahrul/Ginda)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini