Pasutri Ini Perjuangkan Hidup dari Hasil Kejarinan Limbah Kulit Kerang

Sebarkan:


TANJUNGBALAI |
Pada umumnya penduduk Sumatra Utara pasti mengenal yang namanya kerang dan see food laut. Setelah isinya habis disantap sebagai lauk untuk dimakan,tentunya cangkangnya atau biasa disebut kulitnya yang keras itu akan dibuang.

Tetapi oleh pasangan suami istri Saiful Ikhwan,53, bersama istrinya Khairani,44,yang bermukim di Jalan Utama Kelurahan Pulau Simardan, Kecamatan Datuk Bandar Timur Kota Tanjungbalai, cangkang kulit kerang yang sudah jadi limbah itu bisa disulap mereka menjadi berbagai bentuk kreasi yang indah.

Ayah dan ibu dari lima orang anak.laki laki ini dalam memperjuangkan hidupnya,untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dari hasil pengrajin limbah kulit kerang dan see food laut. Berbagai bentuk kerajinan yang telah mereka buat dari limbah kulit kerang tersebut. Seperti tepak,baki air,satu set bale lengkap,pot dan bunganya sekaligus,serta berbagai bentuk lainnya sesuai dengan pesanan yang bersangkutan.

"Saya menekuni kerja sebagai pengrajin limbah kulit kerang dan see food laut ini hampir sepuluh Tahun. Dalam satu hari saya hanya bisa menyelesaikan satu buah pot dan bunganya sekaligus serta satu buah tepak. Maklumlah sudah,sudah tidak sanggup lagi bekerja seperti dulu,"ujar Saiful Ikhwan saat berbincang bincang dengan wartawan  dikediamannya Sabtu  (23-1-2021)


Dikatakannya,untuk harga satu set bale lengkap dengan hiasannya dipatok dengan harga Rp.500.000,sedangkan satu tepak  harganya Rp300.000,dan pot serta bunganya Rp.250.000. Selain untuk memenuhi toko yang ada di Pasar Kawat Kota Tanjungbalai,mereka juga melayani pesanan yang datang. Bahkan hasil kerajinan dari limbah kulit kerang dan see food laut ini juga mereka kirim keluar Kota seperti Aceh dan Kota Batam.

"Alhamdulilah dari hasil kerajinan kulit kerang ini bisa membantu perekonomian kami. Selama kurun masa Pandemi Covid -19 ini penghasilan kami agak berkurang. Karena pesana dari luar Kota berkurang,kalau sebelumnya hasil kerajinan limbah kulit kerang ini kami kirim ke Batam dan Aceh. Tapi syukurlah dalam beberapa bulan terakhir ini kembali kami mendapat pesanan dari warga Aceh dan Batam,"ujar Khairani istri Saiful Ikhwan.

Lanjutnya lagi,kami sangat berharap bantuan dan pembinaan dari Pemko Tanjungbalai. Karena selama ini kami belum pernah mendapat bantuan apapun dari Pemko Tanjungbalai. "Sudah seringnya kami mohonkan ke dinas terkait untuk bantuan ataupun pembinaan,namun belum pernah disetujui,pungkasnya.

Untuk bahan baku kerajinan dari limbah kulit kerangnya saat ini mereka masih mudah mendapatkannya dari sekitaran Kota Tanjungbalai. Yang sulit didapatkan adalah see food laut,karena saat ini bisa dikatakan sudah langka. Sehingga mereka terpaksa mencari sampai keluar kota. Bagi masyarakat yang ingin memesan berbagai bentuk hasil kerajinan limbah kulit kerang yang indah, baik itu warga Tanjungbalai ataupun warga dari luar Kota silahkan memesannya langsung dari Nomor Hp 0812-6928-0190.(Surya)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini