Ratusan Juta Dana BPNT di Kecamatan Madat Raib, Korda, Bank BRI dan Dinsos Saling Menyalahkan

Sebarkan:


ACEH TIMUR
I Raibnya ratusan juta bantuan sosial (Bansos) BPNT milik keluarga miskin di Kecamatan Madat, Aceh Timur dianggap janggal dan aneh, kasus ini harus di usut secara tuntas, apalagi pihak yang bertangung jawab dalam proses penyaluran saling menyalahkan. Minggu, (13/12/2020).

Akibatnya, bantuan keluarga miskin capai 580 KPM selama 4 bulan dengan total anggaran Rp 500 juta lebih dan sangat merugikan keluarga miskin, tidak hanya Kecamatan yang berbatasan dengan Aceh Utara ini saja, besar kemungkinan hal yang sarupa bisa terjadi Kecamatan lainnya dalam wilayah Aceh Timur.

Hal itu disampaikan Pegiat Medsos Ismail Abda kepada media ini, Sabtu (12/12/2020) menanggapi raibnya bansos milik ratusan KPM di Kecamatan Madat.

Menurut Isda panggilan akrap Ismail Abda "ini sangat aneh dan janggal, masakan bantuan yang diperuntukkan untuk keluarga miskin bisa ditarik kembali oleh Kementrian Sosial, pasti ada kelalaian atau kesengajaan pihak yang berwewenang dalam proses penyaluran" ujar pegiat sosial ini.

"Bila benar ada kelalaian pihak penyalur dalam hal ini BRI Cabang Langsa dan BRI Unit Pante Bidari, harus bertanggung jawab, tak boleh main-main dengan bansos",  tegas Isda.

Begitu juga halnya bila Dinas Sosial, Korda Aceh Timur BPNT Kementrian Sosial dan Pendamping Sembako Kecamatan yang lalai dan tak becus bekerja harus di evaluasi dan bertanggung jawab, Cetus Isda.

Kepala BRI Unit Pante Bidari, Fakhrurazi  membantah kelalaian pihak nya, Bank hanya sebagai penyalur, bila data sudah lengkap langsung disalurkan.

Sementara menurut Kepala Dinas Sosial Aceh Timur, Elfiandi, jika data dan berkasnya sudah siap kenapa pihak BRI tidak menyalurkan, sebab yang paham secara teknis proses penyaluran Bansos BPNT adalah Korda, TKSK dan Bank BRI, sedang Dinas Sosial hanya sebagai penerima laporan.

Atau bisa saja Keuchik terlambat dalam menyerahkan data, maka nya Kementrian menarik kembali bantuannya, ucap Elfiandi.

Sulis selaku Korda Aceh Timur, saat dikonfirmasi bahwa dirinya belum mengaku mendapatkan laporan ada ratusan KPM di Kecamatan Madat yang gagal mendapatkan Bantuan Pangan Non Tunai selama 4 bulan (Juli, Agustus, September, Oktober dan November).

"Jika ada masalah bansos, silahkan bawa laporan beserta data, nanti akan kita cek apa penyebabnya", ujar Sulis.

Jawaban Korda sangat bertolak belakang apa yang disampaikan Muzakir Sulaiman selaku TKSK sekaligus Pendamping Sembako Kecamatan Madat, menurut pengakuannya, setelah mengetahui saldo rekening milik KPM sudah hilang, langsung melaporkan kepada Korda, ihkwal hilangnya dana 580 KPM BPNT.

Muzakir juga menjelaskan setelah memberitahukan bahwa saldo telah hilang, pihak Bank dan korda meminta kepada Muzakir untuk tidak menyerahkan buku rekening kepada KPM, dikhawatirkan KPM akan marah mengetahui bantuan telah hilang.(alman)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini