Nurul Agustina Harahap Warga Sipirok Kabupaten Tapsel Atlet Difabel yang Pernah Meraih Prestasi

Sebarkan:


TAPANULI SELATAN
|  Keterbatasan atau kekurangan yang kita miliki bukanlah suatu halangan untuk meraih impian dan prestasi yang membanggakan.

Salah satu sosok yang mampu membuktikan itu adalah Nurul Agustina Harahap gadis asal Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan(Tapsel).

Karena sebelumnya, Nurul merupakan atlet difabel yang pernah meraih juara satu dibidang olahraga bola bocce.

Untuk diketahui, olahraga Bocce merupakan salah satu olahraga khusus bagi penyandang tunagrahita. Bocce lebih dikenal adalah olahraga rekreasi, yang dimainkan dua regu dengan tiga hingga empat orang anggota.

Selain itu, olahraga ini juga bisa dikombinasikan dengan berbagai permainan menarik lainnya.

Dari informasi dihimpun, Nurul Agustina Harahap, 13,adalah anak sulung dari pasangan Rahmad Syukur Harahap dan Dame Dermayani.

Nurul merupakan anak yang berkebutuhan khusus atau disebut difabel atau tunagrahita.

Saat ini Nurul duduk dibangku kelas 6 di Sekolah Luar Biasa (SLB) Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan dan satu - satunya putri terbaik dari daerah ini yang pernah meraih juara I (satu) se-Sumatera Utara dibidang olahraga bola bocce. Untuk peringkat nasional Nurul mampu meraih juara delapan.

Prestasi yang dimiliki Nurul ini sangat membanggakan kedua orangtuanya, walaupun Nurul adalah anak yang memiliki kebutuhan khusus.

Tetapi, dalam meraih prestasi Nurul tidak pernah menyerah untuk mendapatkan yang terbaik demi membanggakan kedua orangtuanya, begitu juga dengan tanah kelahirannya.

Sayangnya, orang - orang yang senasib dengan Nurul, justru tidak jarang kurang mendapatkan perhatian dan dukungan dari pemerintah.

Seharusnya, mereka yang memiliki kebutuhan khusus ini harus lebih diperhatikan lagi demi kesetaraan status sosial. Apalagi mereka yang memiliki prestasi yang membanggakan seperti Nurul.

Rahmad Syukur Harahap ayah Nurul kepada metro-online menceritakan, bahwa putri sulungya itu memiliki kemampuan dibidang olahraga bola bocce.

Lanjutnya lagi, bahwa putri sulungnya itu sudah dua kali meraih juara di tahun 2020 ini. Juara pertama ditingkat provinsi Sumatera Utara dan juara delapan ditingkat nasional di Jakarta.

"Sudah dua kali Nurul meraih juara dibidang olahraga bola bocce dan yang sangat saya banggakan Nurul adalah satu - satunya anak yang berkebutuhan khusus utusan dari kabupaten Tapanuli Selatan yang dibawa ke-Jakarta untuk mengikuti pertandingan" ungkap Rahmad kepada metro-online, Kamis, (3/12/2020).

Bertepatan di tanggal 3 Desember ini dimana diperingati hari difabel internasiona, sebagai seorang ayah yang memiliki anak yang berkebutuhan khusus, Rahmad berharap kepada pemerintah, khususnya pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Selatan supaya lebih memperhatikan lagi anak - anak difabel.

"agar mereka diperdayakan dan mendapatkan hak yang sama seperti  anak - anak pada umumnya,"pinta Rahmad.

Tidak itu saja, hal yang mengharukan diceritakan Rahmad, bahwa di wilayah Sipirok ada sebanyak 15 orang anak yang memiliki kebutuhan khusus dan bersekolah di SLB Kecamatan Angkola Timur.

Tetapi katanya, sangat disayangkan, hanya tinggal 5 anak saja yang bisa melanjutkan sekolah hal ini, disebabkan keterbatasan ekonomi orangtua yang tidak mampu membayar biaya transportasi yang dibebankan sekolah kepada orangtua murid sebesar 150 ribu perbulan.

"Ada 15 orang anak yang juga berkebutuhan khusus yang berasal dari Sipirok ini, tapi hanya 5 orang yang masih sekolah. Kalau yang saya tahu alasannya mereka berhenti karena orangtua mereka tidak mampu lagi untuk membayar biaya transportasi sekolah," terang Rahmad.

Bertepatan dihari difabel ini Rahmat berharap dan meminta kepada pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan, agar anak - anak yang berkebutuhan khusus ini lebih diperhatikan dan diberdayakan lagi.

"Tepat dihari ini saya sangat berharap kepada pemerintah agar anak - anak difabel ini lebih diperhatikan lagi terutama anak - anak difabel yang ada di daerah Sipirok mereka sudah banyak yang tidak bersekolah lagi karena keterbatasan ekonomi orangtua mereka dan dengan adanya nanti perhatian pemerintah saya berharap kedepannya mereka dapat bersekolah lagi dan mendapatkan hak yang sama seperti biasa pada anak - anak lainnya," Ungkapnya. (Syahrul/Ginda)






Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini