2 Jembatan Penghubung Jalan Wisata Tambun Raya Terancam Putus

Sebarkan:

TERANCAM PUTUS: Seorang pengendara sepedamotor ekstra hati-hati saat melintas di jembatan rusak yang berada di tikungan/air terjun Sing Gor-gor Jalan Wisata di Desa Pematang Tambun Raya, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun yang terancam putus. 


SIMALUNGUN | Dua jembatan penghubung Jalan Wisata di Desa Pematang Tambun Raya, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara terancam putus total karena kondisi jembatan yang terbuat dari kayu broti sudah tidak layak pakai. 

Selain jembatan tidak layak pakai, jalan sepanjang 5 Km menuju 5 perkampungan juga rusak parah dan belum pernah diaspal sejak puluhan tahun lalu.

Pantauan wartawan di lokasi, Sabtu (12/12/2020) sore, jembatan rusak yang pertama terlihat di tikungan/air terjun Sing Gor-gor. Tampak jembatan yang terbuat dari kayu broti itu sebagian sudah masuk ke dalam sungai kecil. Sementara pondasi coran yang menahan jembatan juga sudah hampir rubuh.

Belum lama ini warga setempat bergotong royong untuk memperbaiki jembatan tersebut. Hanya beberapa saat diperbaiki, jembatan kembali rusak akibat tidak dapat menahan beban mobil yang melintas di lokasi. 

Sementara sepedamotor yang akan melintasi jembatan harus ekstra hati-hati guna menghindari ban masuk ke celah jembatan yang tidak rapat.

Sementara jembatan kedua yang rusak terlihat di Harbangan Saitni Huta. Jembatan yang juga terbuat dari kayi broti itu juga tidak layak dilintasi oleh mobil. Tanah penahan jembatan perlahan-lahan mulai longsor.

Informasi yang dihimpun dari warga sekitar, 2 jembatan yang tak layak pakai itu merupakan akses menuju 5 Perkampungan (Lumban Sambo, Saitni Huta, Sait Tonga, Sarimula dan Panombean). Namun mirisnya jalan sepanjang 5 Km itu juga rusak parah dan belum pernah diaspal. Jalan tersebut juga dipenuhi semak belukar.

Akibat jembatan dan jalan rusak, warga sekitar yang berprofesi sebagai petani bawang, jahe, cabe dan tomat agak susah menjual hasil pertanian mereka. Selain petani, pengusaha keramba ikan juga sudah untuk menjual ikan jika sudah panen. 

Jontara Damanik (62) warga Binjai yang ditemui di lokasi bersama rombongan keluarganya mengaku kedatangannya ke lokasi untuk melayat keluarganya yang meninggal. Namun ia sangat khawatir saat mobil yang mereka tumpangi melintas di jembatan rusak. 

"Tadi kami semua turun dari mobil. Tadi sopir perlahan-lahan melintas di ajas jembatan. Itupun ban mobil hampir saja tergelincir. Kalau jembatan dan jalan ini tidak diperbaiki, bagaimana lokasi menjadi tempat wisata," ungkapnya.

Hal senada yang disampaikan Edison Sidabutar (64) warga Kecamatan Sidamanik yang ia dua kali seminggu datang ke Saitni Huta dengan mengendarai sepedamotor untuk melihat ladangnya. Ia sangat miris melihat kondisi jembatan dan jalan rusak di lokasi.

"Saya jadi menganggap bahwa Jalan Wisata di Desa Pematang Tambun Raya ini seperti terisolasi serta dianaktirikan. Hal itu dikatakannya lantaran jalan di lokasi sudah puluhan tahun ada namun tidak pernah diperbaiki. Selain itu 2 jembatan juga tidak pernah diperbaiki. Saya berharap agar lokasi menjadi perhatian agar tidak ada korban jiwa," harapnya. (ka) 





Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini