Suara Millenial Menentukan, Meryl Saragih Himbau Anak Muda Gunakan Hak Pilihnya

Sebarkan:
Meryl Rouli Saragih
MEDAN | Pemilih muda atau pemilih millenial merupakan poros kekuatan dalam politik di Indonesia yang partisipasinya dalam pemilihan kepala daerah sangat dibutuhkan untuk menentukan kepemimpinan di masa yang akan datang.

Karena itu, jangan sampai ada pemuda tidak menggunakan hak pilih dalam perhelatan Pilkada 2020 nanti.

Hal itu diungkapkan oleh Anggota Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD Sumut Meryl Rouli Saragih dalam keterangan pers, Jumat (13/11/2020).

"Banyak kalangan millenial yang apatis dan tidak peduli dengan proses politik, padahal kebijakan sekecil apapun dalam kehidupan mereka ditentukan oleh proses politik yang secara konkrit seluruh kebijakan di eksekusi oleh lembaga eksekutif dalam hal ini Bupati/Walikota, maka baik buruknya eksekusi kebijakan ditentukan oleh sosok pemimpin dalam hal ini walikota atau bupati, sangat rugi jika kalangan millenial bersikap apatis apalagi nantinya jika yang menjadi pemimpin adalah mereka yang tidak pro rakyat," ujar Meryl.

Dengan tidak menggunakan hak pilih, lanjut Meryl, berarti menyia-nyiakan hak politik yang diberikan oleh negara dan menyia-nyiakan kesempatan mendudukkan orang baik dalam pemerintahan.

Sebab itu, pemuda harus menggunakan hak pilih untuk memastikan jika yang menjadi kepala daerah benar-benar sosok yang bekerja sesuai dengan aspirasi rakyat dan melakukan perubahan di berbagai bidang, misalnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, infrastrukur, pelayanan masyarakat dan lainnya.

Saat ini banyak yang takut ke TPS karena pandemi, tentu hal tersebut jangan sampai menghalangi kalangan millenial menggunakan hak pilihnya, karena penyelenggara sudah melakukan antisipasi dengan menerapkan standar protokol kesehatan, pengurangan jumlah pemilih per TPS, menentukan waktu bagi masyarakat untuk mencoblos, dll.

"Tidak ada alasan takut datang ke TPS karena semua sudah diatur untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Meryl.

Ada tiga alasan kenapa pemuda harus tetap memilih, menurut Meryl, pertama, jika tidak memilih kita tidak bisa menentukan siapa pemimpin kedepan dan kepemimpinan akan berdasar pada penunjukan yang tentu sering kali tidak sesuai dengan keinginan Rakyat.

Kedua, ketika tidak memilih maka tidak memiliki hak untuk komplain maka tata kelola pemerintahan akan berjalan tanpa kontrol.

"Ketiga, dengan tidak memilih maka kita membiarkan orang yang tidak tepat untuk memimpin," terangnya.

Sejarah pergerakan dan kemerdekaan Indonesia didorong dan diperjuangkan oleh anak-anak muda, dengan semangat dan idealisme, mau belajar dan mau berbuat.

"Banyak juga anak muda yang sekarang maju sebagai kepala daerah dan memilih politik/sebagai calon kepala daerah sebagai jalur pengabdian, kita harus dukung, salah satunya di Medan Bobby-Aulia," ucap Meryl.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga mengaku sudah lebih sebulan masa sosialisasi mereka langsung turun ke lapangan dan melayani masyarakat, program-program mereka pro rakyat dan tentunya akan mengelola APBD Kota dengan transparan dan akuntabel serta tepat sasaran sesuai aspirasi masyarakat.

"Pemuda harus menjadi poros kekuatan dalam demokrasi di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan. Untuk itu, pemuda harus ambil bagian dalam gelaran Pilkada 2020 dan saatnya millenial memilih," ungkapnya.

Diketahui, Provinsi Sumatera Utara akan melaksanakan pilkada dengan daerah terbanyak di Indonesia 23 kabupaten/kota, dan dari kondisi objektif banyak para pemilih muda atau pemilih millenial yang kurang dihargai sebagai stake holder pembangunan.

Banyak tokoh mendorong kalangan millenial untuk secara aktif terlibat dalam setiap event-event politik untuk memajukan daerah. Salah satunya adalah Meryl Rouli Saragih yang tidak bosan-bosannya mengajak kalangan millenial terlibat aktif dalam setiap proses politik. (Sdy)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini