Sosok Mendiang Irjen Sigit: Puluhan Tahun Buru Teroris, dari dr Azahari-Santoso

Sebarkan:
Kadiv Propam Polri, Irjen Ignatius Sigit Widiatmono
JAKARTA | Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, Irjen Ignatius Sigit Widiatmono meninggal dunia akibat komplikasi yang dideritanya. Irjen Ignatius Sigit yang wafat pada usia 51 tahun ini memiliki rekam jejak di bidang antiterorisme.

Polri menyebut Irjen Ignatius Sigit menghabiskan puluhan tahun menangani kasus-kasus terorisme di Tanah Air. Irjen Ignatius Sigit juga terlibat dalam perburuan pelaku Bom Bali, Dr Azahari hingga pimpinan kelompok radikal Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah.

"Puluhan tahun di Densus 88 Antiteror. Dari pangkat AKP (ajun komisaris polisi) hingga kombes (komisaris besar) di Densus," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono kepada wartawan, Jumat (30/10/2020).

"(Kasus teroris yang ditangani-red) Santoso, Dr Azahari dan lain-lain," imbuh Argo.

Berdasarkan data SSDM Polri, pangkat AKP disematkan di pundak Irjen Ignatius Sigit pada 1998 hingga 2003. Sementara Irjen Ignatius Sigit berpangkat kombes sejak 2010 hingga 2017 lalu. Sementara itu kasus Bom Bali I terjadi pada 12 Oktober 2002. Artinya Irjen Ignatius Sigit menghabiskan waktu selama 15 tahun dalam tugas pemberantasan terorisme.

Pada 2010, Irjen Ignatius Sigit dipercaya sebagai Kepala Satuan Tugas Wilayah (Kasatgaswil) Jawa Tengah dan DIY Densus 88 Antiteror Polri.

Pada 2017, dia menjabat sebagai Kasatgaswil Jawa Tengah Densus 88 Antiteror Polri. Peralihan pangkat dari kombes ke brigadir jenderal (brigjen) terjadi saat Irjen Ignatius Sigit ditugaskan di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yaitu pada 2018.

Setelah itu Irjen Ignatius Sigit kembali mendapat jabatan struktural di Polri sebagai Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal) Div Propam Polri.

Kapolri Jenderal Idham Azis kemudian mempromosikan Ignatius Sigit dari pangkat brigjen ke inspektur jenderal (irjen), sekaligus mempercayakan jabatan Kadiv Propam Polri pada 5 Desember 2019 lalu.

Irjen Ignatius Sigit merupakan alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun 1992. Selama perjalanan kariernya, Irjen Ignatius Sigit dianugerahi Satyalancana Kesetiaan 8 tahun, Satyalancana Operasi Kepolisian dan Bintang Bhayangkara Nararya.

"Juga mendapat Pin Emas Kapolri," sebut Argo.

Sebelumnya diberitakan, Irjen Ignatius Sigit meninggal dunia karena menderita berbagai penyakit atau kompilkasi. Irjen Ignatius Sigit wafat pukul 11.08 WIB di RSPAD Gatot Subroto.

"Komplikasi, karena sakit jantung, ginjal dan paru-paru" kata Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono saat dikonfirmasi sebelumnya. 

Argo mengatakan Polri merasa kehilangan putra terbaiknya. Argo menyampaikan saat ini jenazah Irjen Ignatius Sigit masih berada di RSPAD.

"Tentunya ini menjadi duka mendalam bagi Polri, karena kehilangan putra terbaiknya. Saat ini jenazah beliau masih di rumah sakit," ujar Argo.

Mewakili Polri, Argo mengungkapkan rasa belasungkawa dan mendoakan arwah Irjen Ignatius Sigit diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

"Segenap keluarga besar Polri mendoakan agar beliau mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan YME dan keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan," ungkap Argo.

"Turut berdukacita yang mendalam atas berpulangnya saudara kita, Irjen Ignatius Sigit. Semoga beristirahat dalam damai abadi dan keluarga ditinggalkan diberikan ketabahan dan penghiburan. Amin," imbuh Argo. (Dc)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini