Dadu Kopyok Marak di Palas Raya Tuntungan

Sebarkan:
MEDAN | Permainan judi jenis dadu Kopyok marak beroperasi di Jalan Palas Raya, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan. Lokasi judi tersebut berada di salah satu warung yang disebut-sebut dikelola pria berinisial L.

Selain permainan judi dadu Kopyok, pihak pengelola warung juga menyediakan perjudian jenis tembak ikan. Ironisnya lagi, lokasi judi dimaksud berada di sekitar pemukiman warga.

Menurut salah seorang warga sekitar yang enggan disebut namanya, Kamis (17/9) malam mengaku, kalau perjudian dilokasi tersebut sudah berlangsung selama lebih kurang seminggu. Pemain yang datang untuk berjudi, bukan hanya warga sekitar lokasi, tapi juga warga di luar Medan.

"Pemainnya bukan hanya dari kalangan orang tua, anak remaja juga terlihat ikut berjudi di situ. Bahkan, kaum ibu-ibu pun ada yang datang untuk bermain dadu kopyok tersebut" ujar sumber.

Dijelaskannya, omset pihak panitia dalam menjalankan bisnis perjudian itu diperkirakan mencapai puluhan juta per hari. Jenis perjudian dadu kopyok tersebut ungkapnya, dengan menggoncang tiga anak dadu yang ditutup pakai mangkok beralaskan piring kaca.

Ditambahkannya lagi, sejak adanya permainan judi di lokasi warung yang dikelola pria berinisial L ini, sebagian besar warga sekitar, khususnya kaum ibu-ibu merasa resah. Mereka takut kalau suami dan anak mereka jadi terkontaminasi ikut-ikutan bermain judi yang jelas-jelas merupakan tindakan melawan hukum.

"Sebab, dengan maraknya aksi perjudian ini, dikawatirkan tingkat kejahatan khususnya pencurian bisa meningkat. Selain itu juga berdampak adanya aksi pertikaian diantara sesama pemain akibat perselisiha saat berjudi," sebutnya.

Untuk itu, dia berharap agar Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko segera menertibkan permainan judi kopyok dan tembak ikan tersebut. Sehingga masyarakat di sekitar lokasi bisa merasa aman dan nyaman.

"Tolong pak Kapolrestabes Medan, segera turun ke lapangan untuk menertibkan permainan judi di Jalan Palas Raya ini. Karena kalau terus dibiarkan akan berdampak negatif terhadap perekonomian masyarakat," pintanya.(roy)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini