Waspada Melintas di Jembatan Biru-Biru, Kondisinya Siap Ambil Korban

Sebarkan:
DELISERDANG | Kondisi jembatan yang terletak diantara Desa Biru-Biru dan Desa Sarilaba Jahe, Kecamatan Biru-Biru, Kabupaten Deliserdang, kondisinya saat ini sudah sangat memprihatinkan dan siap ambil korban.

Pasalnya, tidak hanya sempit jembatan yang terbuat dari besi itu terlihat keropos, kondisi lantai jembatan kini sudah rusak alias berlubang akibat lantai jembatan yang terbuat dari besi beberapa bagian sudah bengkok dan patah. Sehingga sangat beresiko bila tidak hati-hati saat melintas.

Bukan itu saja, tulang besi sebagai penyangga lantai, serta dinding jembatan juga terlihat sudah berkarat karena termakan usia.

Ironisnya, meski kondisi jembatan sudah lama tidak layak dilalui, namun Dinas PUPR Kabupaten Deliserdang belum ada tanda tanda akan melakukan perbaikan.

Padahal, jembatan dimaksud satu satunya sarana penyeberangan bagi masyarakat beberapa desa seperti Desa Sarilaba Jahe, Periaria, Penen dan Desa Mardingding Julu dan kawasan wisata air panas Desa Penen untuk mengakses ibukota kecamatan.

Bahkan jembatan tersebut juga biasa digunakan masyarakat sebagai jalan alternatif menuju Desa Bandar Baru Kecamatan Sibolangit hingga ke Kabupaten Karo.

Dari amatan awak media ini, Senin (6/7/2020) tampak beberapa kenderaan roda empat yang melintas sangat kesulitan. Selain harus mengelakkan lubang pada badan jembatan, pengendara juga harus ekstra hati-hati karena landasan jembatan jauh lebih rendah dari badan jalan aspal yang terdapat di ujung jembatan.

"Kalau pada malam hari, pengendara sepeda motor sering terperosok di sini. Tapi memang belum ada mengambil korban jiwa. Soalnya di sepanjang jembatan ini tidak ada dipasang lampu penerangan," kata Lubis (42) soerang pengguna jalan.

Dikatakan Lubis, bamper mobil yang ia kendarainya lepas akibat tersangkut di besi penyangga jembatan tersebut.

"Rusak mobilku gara-gara terperosok di lobang jembatan in," sesal Lubis.

Ia pun mendesak Pemkab Deliserdang melalui Dinas PUPR segera mungkin untuk memperbaikinya sebelum ada korban nyawa. Mengingat jembatan tersebut sudah berusia ratusan tahun.

"Jembatan ini dulu dibangun dari jaman Belanda. Lebar jembatan juga sudah tidak layak karena terlalu sempit. Dan usianya juga sudah ratusan tahun. Dan sampai saat ini tidak pernah diperbaiki. Yang ada hanya rehab pada lantai jembatan. Itupun kalau tidak salah sekitar 5 tahun yang lalu. Kita sangat khawatir ada warga yang melintas jadi korban bila tidak segera diantisipasi," tegasnya.

Menurut keterangan warga setempat D Tarigan, bahwa baru-baru ini juga ada pengendara sepeda motor yang melintas arah jembatan itu terpeleset dan anaknya jatuh ke sungai hingga patah tulang.

"Baru-baru ini ada pengendara sepeda motor terpeleset di jembatan ini bang, dan anaknya terjatuh ke sungai hingga mengakibatkan patah tulang," terangnya.  (Jassa)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini