Data Kelulusan PPD Online Berubah, Wali Siswa Geruduk Dinas Pendidikan Deliserdang

Sebarkan:
DELISERDANG | Puluhan wali siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Lubuk Pakam, Pagar Merbau dan SMP Negeri 1 Tanjung Morawa menggelar aksi protes di Kantor Dinas Pendidikan Deliserdang, Kamis (2/7/2020).

Sejumlah wali siswa ini menyesalkan adanya perubahan data kelulusan secara mendadak pada anak mereka yang mendaftar secara online. Awalnya lulus lalu beberapa jam kemudian menjadi tidak lulus dalam sistem zonasi.

Boru Sihombing, salah seorang wali siswa yang melakukan aksi protes mempertanyakan bagaimana sistem pendaftaran online bisa berubah dalam beberapa jam saja kalau tidak ada merubahnya.

"Tentunya kami protes, karena awalnya anak saya sudah lulus dan itu tertera di daftar pada Rabu malam dan paginya sekitar jam 7 pagi saya cek masih lulus namun pada pukul 10.00, saat cek ke sekolah, anak saya tidak lulus. Ini kan aneh, kenapa bisa begitu? Saya sangat sedih dan kecewa dan kami tanya ke dinas ini katanya sistem mengalami error, yang betul aja bisa error, dulunya gak kayak gitu," keluhnya.

Sementara, pihak Dinas Pendidikan Deliserdang melalui Kepala Bidang Kesiswaan SMP Dwi Indrawati membenarkan kalau ada gangguan pada sistem aplikasi PPD Online hingga terjadi perubahan data.

"Memang ada gangguan pada sistem data hingga merubah hasil awal dan itu terjadi pada beberapa sekolah SMP Negeri 1 yang jumlah pendaftar siswanya jauh melebihi kuota penerimaan. Saat ini kami menghimbau pada wali siswa untuk anak mereka yang tidak lulus agar mendaftar di SMP Negeri terdekat lainnya yang siswanya masih kurang. Untuk aplikasi yang mengalami gangguan, kami sudah berkoordinasi dengan bagian IT yang menangani hal ini," ungkapnya.

Puluhan orang tua wali siswa yang anaknya tak bisa lulus masuk disekolah karena perubahan data kelulusan tersebut nampak sangat kecewa. Bahkan beberapa orang tua nampak menangis bermohon anaknya dapat diterima.

"Tolonglah pak, kami ini sudah berupaya mengikuti aturan dan anak kami sudah dinyatakan lulus, namun bisa tiba-tiba berubah datanya menjadi tidak lulus. Kami sangat kecewa," ujar seorang warga Kelurahan Paluh Kemiri.

Sistem PPD Online yang diluncurkan pemerintah pusat ternyata tidak cukup-cukupnya membuat kesusahan bagi masyarakat.

Tidak hanya kesulitan saat mendaftar bagi masyarakat awam yang tidak tau cara online, namun juga gangguan jaringan saat pendaftaran juga kerap menjadi kendala saat mendaftar.

Masyarakat meminta pemerintah sebaiknya tidak menerapkan kebijakan secara monoton tanpa melihat wilayah dan situasi agar tidak tambah membebani masyarakat.

Program tahapan PPD Online yang diterapkan saat ini masih sangat tidak memudahkan dan berkeadilan bagi masyarakat.

Hal ini perlu ditinjau kembali untuk mengembalikan sistem pendaftaran melalui manual di sekolah masing-masing. (Wan)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini