![]() |
| Anggota DPRD Sumut Meryl Rouli Saragih |
Hal itu disampaikan oleh Anggota Pansus Covid-19 DPRD Sumut Meryl Rouli Saragih dalam keterangannya menanggapi Rapat Dengar Pendapat (RDP) Panitia Khusus (Pansus) DPRD Sumut bersama Dinas Kesehatan Sumut, Senin (8/6/2020) kemarin.
"Pemprov Sumut harus benar-benar fokus ke anggaran kesehatan untuk preventif dan penanggulangan Covid-19, karena ini wabah. Jangan hanya fokus ke jaringan pengaman sosial saja. Kalau wabah ini selesai otomatis kan JPS nanti anggarannya tidak sebesar itu," ujar Meryl dalam rilis tertulis, Selasa (9/6/2020) pagi.
Menurutnya, anggaran untuk kesehatan Pemprov Sumut sebesar Rp.191.979.800.000 dan dialokasikan untuk JPS Rp.300.302.200.000. Tentu anggaran tersebut, kata Meryl, sangat besar dan melihat tren kenaikan positif Covid-19, maka anggaran yang dikeluarkan tidak sepadan dengan hasil.
"Bahkan Kepala Dinas Kesehatan bilang kalau kita fokus sebenarnya tidak perlu anggaran sebesar ini. Nah apa maksudnya ini?," ucap Meryl.
Dalam RDP itu, menurut Meryl, Kadis Kesehatan menyampaikan bahwa pihaknya melakukan distribusi bantuan Alkes ke beberapa rumah sakit rujukan Covid-19 di Sumut dan sebagian bantuan tersebut berasal dari donasi yang diterima dari Gugus Tugas, salah satu donasi adalah alat Rapid Test yang jumlahnya puluhan ribu.
"Kenapa tidak digunakan saja untuk rapid test ODP yang jumlahnya hanya sekitar 3000-an di Sumut, sehingga yang positif bisa di swab PCR, dan kita bisa langsung petakan dan tracing yang berhubungan erat dengan yang positif, sehingga kerja pencegahan dan pengklasteran kita bisa efektif dan kita bisa menerapkan New Normal," ungkap Politisi muda PDI Perjuangan ini.
"Kemana perginya donasi dan alat ini semua? Kenapa tidak digunakan, apa mau dijual lagi? Kadis Kesehatan bilang dia mau bicarakan hal ini dengan Ketua Gugus Tugas. Sudah saatnya kita eskalasi percepatan penanggulangan Covid-19. Ini tidak bisa ditolerir lagi," pungkasnya. (Sdy)

