Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan mengatakan sampai saat ini jumlah korban yang meninggal mencapai 6 orang.
"Yang kita tangani atau yang sudah di Rumah Sakit Bhayangkara sebanyak 6 jenazah," sebutnya, Selasa (12/5/2020).
MP Nainggolan menjelaskan, 6 jenazah yang sudah di rumah sakit milik Polri itu, 5 diantaranya tidak bisa dikenali karena sudah keadaan gosong.
"1 jenazah sudah dikenali, sementara yang 5 lagi belum, karena kondisi tubuhnya sudah gosong semua," terangnya.
Masih Nainggolan, sampai hari ini pihak Rumah Sakit Bhayangkara masih melakukan penyelidikan terhadap seluruh jenazah korban kebakaran kapal tenker itu.
"Penyelidikan dengan cara memakai alat post marten dan ante marten," ucapnya.
Dia menjelaskan, post marten merupakan data yang ditemukan dari jenazah.
"Sedangkan ante morten data semasa almarhum hidup yang diberikan dari keluarga korban, teman ataupun dokter berupa gigi, DNA dan rambut," ucapnya.
Nainggolan menyebutkan, sampai saat ini baru 2 keluarga yang melapor kepada pihak kepolisian. "Masih 2 keluarga yang melapor," ucapnya.
Untuk itu, dia berharap agar 4 keluarga lainnya segera mendatangi kepolisian. "Kita masih menunggu 4 keluarga lagi untuk membuat laporan," imbuhnya.
Dirinya mengatakan kalau, 22 korban luka-luka akibat kebakaran itu dirawat di rumah sakit di kawasan Belawan.
"Kita (RS Bhayangkara) hanya menangani yang meninggal karena kita ada tim forensik," tukasnya.
Pihak kepolisian sendiri masih bekerja melakukan penyelidikan untuk mencari tahu pasti penyebab kebakaran. "Masih lidik," pungkasnya.
Seperti diketahui, Kapal Tangker MT Jagleela di Galangan milik PT Waruna Nusa Sentana Shipyard Belawan, kebakaran, Senin (11/5/2020).
Akibat kejadian ini, sejumlah pekerja kapal mengalami luka-luka, bahkan ada yang meninggal dunia. (Sdy)
