Akibat Covid-19, Pendapatan Warga Kota Padangsidimpuan Menurun, Harapkan Solusi Pemerintah

Sebarkan:
PADANGSIDIMPUAN - Pandemi atau menyebarnya Virus Corona (Covid-19) di sejumlah wilayah Indonesia, menyebabkan ketakutan dan kekhawatiran bagi masyarakat, sehingga dalam hal ini setiap pemerintah pusat maupun daerah melakukan upaya-upaya pencegahan dan perlindungan agar tidak terjadinya penularan kepada masyarakat. Salah satunya di wilayah Pemerintah Kota (Pemko) Padangsidimpuan.

Tidak itu saja, pandemi Virus Corona ini sangat berdampak pada ekonomi masyarakat. Salah satunya masyarakat Kota Padangsidimpuan, dimana sejumlah pendapatan masyarakat banyak yang mengalami penurunan.

Hal ini juga berpengaruh pada kebijakan yang dibuat oleh pemerintah agar tetap berada di rumah dan tidak berpergian atau melakukan perjalanan jauh jika tidak hal yang perlu, kemudian menghindari keramaian dan tidak melakukan aktivitas diluar rumah demi pencegahan penularan Covid-19.

Kekawatiran masyarakat akan penularan virus corona ini semakin menakutkan, sehingga ada sejumlah pelaku usaha yang menutup usahanya, ditambah lagi diliburkannya sekolah dan masyarakat banyak yang memilih untuk berdiam diri di rumah.

Pandemi ini menjadi pengaruh buruk terhadap pendapatan dan ekonomi masyarakat, khususnya bagi pedagang, pekerja harian lepas, tukang becak, tukang ojek dan pelaku usaha home industri lainnya.

Salah satunya Andi warga Kota Padangsidimpuan yang bekerja sebagai penarik becak ini, kepada Metro-online.co, menceritakan susahnya mendapatkan penumpang sekarang, sebelum datangnya virus pun disitu sudah sulit mencari uang ditambah lagi adanya pandemi Virus Corona ini, sangat lebih sulit lagi mencari nafkah.

"Sebelum datang si corona ini, kita memang akui pendapatan tidak seberapa, tetapi masih bisa kita bagi kerumah, tapi setelah menyebar adanya Virus Corona ini, pendapatan kita semakin menurun, sudah sangat minim sekali, biasa kita berpenghasilan 80 ribu-100 ribu, kalau sekarang 30 ribu-50 ribu, itupun belum dihitung biaya untuk minya," ungkap Andi, Kamis, (2/4/2020).

Pantauan Metro-online.co, sejumlah pedagang kaki lima dan pedagang yang berada di lingkungan Pasar Sanggumpal Bonang Kota Padangsidimpuan dan pedagang di Plaza ATC juga banyak yang mengeluh. Terlihat pasar sepi dari pengunjung dan pembeli

Ironisnya lagi, banyak pedagang yang tutup dan stop untuk berjualan. Biasanya setiap hari, pasar sudah rame dan banyak pengunjung dan pembeli yang datang baik dari dalam kota maupun dari luar kota, apalagi ini sudah mendekati bulan suci Ramadhan.

Senada juga disampaukan oleh Mahyuni salah satu pedagang kelontongan di lingkungan Pusat Pasar Sangkumpal Bonang

Dikatakannya selama adanya Virus Corona ini, banyak kegiatan yang dihentikan dan banyak masyarakat yang enggan keluar rumah. Hal ini menyebabkan pendapatannya sebagai pelaku usaha berkurang.

"Biasanya kita dapat omset 5 juta-7 juta perhari, tapi sekarang sangat jauh menurun. Kini, omset hanya dapat 2 juta - 2,5 juta perharinya. Kita hanya pasrah dan berdoa kepada yang Maha Kuasa agar situasi ini cepat berakhir," ungkapnya.

Tidak itu saja sejumlah warga di Kota Padangsidimpuan juga banyak yang berharap agar Pemko Padangsidimpuan dalam hal membuat kebijakan dan solusi yang diberikan kepada masyarakat, salahsatunya masalah dampak perekonomian ini khususnya bagi warga yang tidak mampu atau warga yang berpenghasilan rendah.

Menyikapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Kota Padangsidimpuan yang juga Ketua DPC Partai Gerindra kota Padangsidimpuan Rusydi Nasution mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi upaya pemerintah dalam menangani dan menanggulangi penyebaran Virus Corona di Kota Padangsidimpuan. Akan tetapi, pemerintah juga harus memikirkan bagaimana penaggulangan dampak ekomoni yang timbul di tengah-tengah masyarakat.

"Menurut saya, untuk mengatasi dampak ekonomi masyarakat, pemerintah harus gelontorkan APBD untuk subsidi dan bantuan langsung kepada warga yang paling terimbas karena pencegahan virus ini. Berikan insentif bagi pelaku ekonomi untuk tetap mampu berusaha. Namun dalam kondisi pandemik ini, sisi permintaan lebih dahulu di utamakan, untuk itu tunda kegiatan-kegiatan dan proyek-proyek yang tidak perlu dan prioritas," tuturnya saat memberikan masukan, Kamis, (2/4/2020).

Kemudian, untuk DPRD Kota Padangsidimpuan sendiri, langkah - langkah apa yang akan dilakukan, agar ekonomi masyarakat di Kota Padangsidimpuan tidak melemah. Apakah sudah ada dilakukan rapat terbatas bersama dengan eksekutif?

Rusydi mengatakan, saat ini belum ada langkah-langkah yang nyata, tetapi dalam situasi ini Fraksi Gerindra akan mendesak Ketua DPRD Kota Padangsidimpuan agar menyurati Wali Kota supaya memberikan penjelasan terkait langkah pencegahan dan penanganan pasien corona serta solusi cepat dalam mengatasi dampak ekonomi akibat pandemi virus ini.

"Mekanisme dewan seringkali jadi hambatan karena belum ada satu kata satu kepntingan utama antar anggota terlebih melihat peta politik di lembaga dewan," ucapnya.

Terakhir, Rusydi mengingatkan kepada masyarakat Padangsidimpuan, agar mengikuti protokol krisis, hindari keramaian bila tidak penting, jaga kesehatan dan kebersihan, cuci tangan pakai sabun setiap harinya, dan tetap tenang, jangan panik.

"Jangan panik tetap tenang, hindari keramaian, ikuti anjuran pemerintah dan tetap jaga kesehatan," pesannya.

"Disamping upaya maksimal pemko, kesadaran warga juga mendukung, kritis dalam menyikapi kebijakan dan langkah - langkah pemerintah agar tidak main-main, serius dan mengutamakan kepentingan umum diatas kepntingan pribadi," pungkasnya. (Syahrul)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini