CELGOR Nilai Akhyar Nasution Punya Kapasitas Mengelola Kota

Sebarkan:
MEDAN - Pilkada Serentak 2020 akan dilaksanakan di 270 Kabupaten/Kota dan Provinsi di seluruh Indonesia.

Pilkada kali ini menguras banyak perhatian publik terkait calon-calon kepala daerah yang bakal mengikuti kontestasi. Tak terkecuali Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara.

Terkait hal ini, Lembaga Centre for Local Goverment Reform (CELGOR) Sumut yang fokus pada kajian politik dan demokrasi lokal menyampaikan keterangan pers kepada awak media.

CELGOR menilai bahwa pertarungan politik pra-Pilkada 2020 di Kota Medan saat ini sedang menunggu sikap PDI Perjuangan sebagai partai pemenang Pemilu.

Demikian disampaikan Direktur CELGOR Sumut, Pardo Gultom, Rabu (11/3/2020) malam melalui keterangan tertulis.

"Saat ini perhatian publik di Medan sedang menunggu sikap PDI Perjuangan dalam menentukan calon atau pasangan calon yang akan diusung. Oleh karenanya, kita berharap PDI Perjuangan harus berhati-hati dalam mengeluarkan keputusan siapa yang akan diusung," ujar Pardo.

Dia juga mengatakan bahwa PDI Perjuangan pasti sudah punya pertimbangan tersendiri dalam mengusung jagoannya untuk bertarung di Pilkada nanti.

"PDI Perjuangan pasti sudah belajar dari pengalaman pilkada sebelumnya. Pastinya di partai manapun, dalam menentukan calonnya pasti mendahulukan kader sebagai jagoannya. Apabila di internal belum memenuhi kriteria yang ditetapkan, maka faktor eksternal dapat dijadikan sebagai pertimbangan. Namun yang menentukan adalah internal," terangnya.

Jika memakai dalil ini, sambung Pardo, maka dari beberapa kader PDI Perjuangan yang ikut mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wali Kota Medan yang mumpuni adalah Akhyar Nasution.

Pardo menambahkan, selain sebagai kader, Akhyar punya kapasitas di bidang tata kelola perkotaan. Menurutnya, Akhyar punya basic ilmu di bidang itu, ditambah lagi pengalamannya sebagai mantan anggota DPRD, Wakil Wali kota, dan Pelaksana Tugas Wali Kota Medan.

"Selain itu, Bang Akhyar sebagai politisi senior mampu menjembatani komunikasi politik lintas parpol di Medan. Komunikasi politik merupakan bagian penting dalam memperkuat posisi kepala daerah," pungkasnya. (Sdy)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini