Razia Kasih Sayang, Puluhan Pelajar Diangkut Ke Kantor Camat Pancurbatu

Sebarkan:
Pelajar yang diamankan. 

PANCURBATU-Untuk mengantisipasi kenakalan remaja dan mengurangi pelajar yang bolos sekolah, Muspika Plus Pancurbatu merazia sejumlah warnet, cafe dan warkop yang ada di sepanjang Jalan Jamin Ginting, Pancurbatu, Medan Sumatera Utara pada Kamis (27/2/2020) sekira pukul 10.00 Wib.

Dalam razia yang dipimpin Camat Pancurbatu Sandra Dewi Situmorang, S.STP, M.Si ini, diamankan pelajar dari tingkat SD hingga SMA sebanyak 34 orang dan diboyong ke Kantor Camat Pancurbatu.

Informasi yang diterima dari lapangan, razia kasih sayang ini dilakukan, karena banyak pelajar berkeliaran di sejumlah warnet, cafe dan warkop, nongkrong disaat jam belajar masih berlangsung. 

Mengantisipasi itu, Muspika Plus Kecamatan Pancurbatu langsung turun kelapangan merazia sejumlah warnet, cafe dan warkop yang ada diseputaran Jalan Jamin Ginting, Pancurbatu, dan mengamankan sebanyak 34 orang pelajar dari berbagai sekolah.

Turut hadir dalam kegiatan razia kasih sayang tersebut antara lain Camat Pancurbatu, Sandra Dewi Situmorang, S. STP, M. Si, Kacabjari Pancurbatu M.Junaidi SH.MH diwakili oleh Rezaldy Ilyas Hasibuan, SH, Koramil 14 / PB Pancurbatu, Polsek Pancurbatu, Plt. Kasi Trantib Pancurbatu, Ejah Sitanggang, S. STP dan staf serta beberapa kepala desa.

Camat Pancurbatu Sandra Dewi Situmorang, S.STP, M.Si didampingi Sekcam Drs.Syahdin Setia Budi Pane saat dikonfirmasi mengatakan kegiatan razia kasih sayang tersebut dilakukan karena banyaknya pelajar yang bolos saat jam belajar berlangsung. 

"Tim selanjutnya menyisir warnet-warnet, cafe dan rumah makan yang ada di seputaran jalan Jamin Ginting, Kecamatan Pancurbatu, dan dari hasil penyisiran tempat tempat tersebut diamankan 34 siswa dari tingkat SD, SMP, SMA yang bolos di jam sekolah," ujar Sandra Dewi. Dijelaskannya lagi,"selanjutnya pihaknya melakukan pendataan dan memberikan pengarahan kepada siswa yang ikut terjaring razia kasih sayang tersebut, kemudian membuat surat pernyataan untuk tidak mengulanginya kembali yang disaksikan orang tua dan Kepala Sekolah masing masing pelajar.

Sandra Dewi Situmorang, S.STP, M.Si merasa sangat kecewa melihat generasi penerus bangsa seperti ini.

"Kita sangat kecewa, sebab sebagai penerus bangsa bukannya belajar, tetapi berada di warnet dan cafe," kata Sandra Dewi sembari mengatakan razia ini dilakukan bukan karena benci kepada para pelajar, tetapi karena sayangnya kepada generasi penerus bangsa, " tegasnya. (roy)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini