Hal tersebut dibenarkan Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Irwa Zaini Adib, S.Ik, M.H melalui Kapolsek Padang Bolak AKP Zulfikar, SH,MH saat ditemui wartawan, Kamis (14/11/2019) di ruangannya.
Desa-desa tersebut yakni, Desa Pamuntaran Kecamatan Padang Bolak Julu terkait masalah adanya salah cetak pada logistik surat suara dan Desa Manare Tua, Kecamatan Ujung batu terkait cekcok saling klaim dua kubu calon kepala desa tentang keabsahan status warga seorang pemilih yang ikut mencoblos.
Kemudian, Desa Kosek Putih, Kecamatan Simangambat terkait hilangnya logistik surat suara dari kantor Desa Kosek Putih, pada Selasa (12/11/2019) malam sekitar pukul 23.30 WIB.
"Setelah kita cari solusi untuk Desa Pamuntaran dan Desa Manare Tua sudah tidak ada masalah lagi, Pilkades di dua desa itu akhirnya selesai dengan baik," jelas AKP Zulfikar.
Namun kata Zulfikar, terkait pelaksanaan Pilkades di Desa Kosek Putih terpaksa ditunda karena hilangnya surat suara pada malam sebelum hari pelaksanaan Pilkades yang diduga dicuri sekelompok warga setempat.
"Untuk Desa Kosek Putih akan ada Pilkades ulang lagi, namun waktu pelaksanaannya belum ada informasi yang kita terima dari Dinas terkait di Pemkab Paluta, akan tetapi kurang dari 24 jam pasca hilangnya surat suara, 11 warga yang diduga terlibat sudah kita amankan dan sekarang masih dalam tahap pemeriksaan terhadap terduga para pelaku," terangnya.
Dijelaskannya, surat suara yang hilang tersebut telah ditemukan personelnya, Kamis (14/11/2019) pagi sekitar pukul 09.00 WIB di dasar sebuah kolam.
"Berkat keterangan saksi-saksi dan pengakuan yang duga para pelaku pencuri surat suara, akhirnya logistik surat suara kita temukan di dasar sebuah kolam," tutup Kapolsek Padang Bolak. (GNP)
