MEDAN-Terkait hilangnya uang Rp1,6 miliar dari parkiran Kantor Gubernur Sumatera Utara, Penyidik Unit Pidum Sat Reskrim Polrestabes Medan memeriksa Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjabat sebagai Pembantu Pejabat Pembiat Transaksi Keuangan di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (PPTK BPKAD) Sumut, M Aldi Budianto (40) dan honorer, Indrawan Ginting (36), Kamis (13/9/2019).
Pantauan wartawan. abang kandung dari honorer tersebut, Adi Ginting yang juga ASN di Biro Keuangan BPKAD Sumut duduk di depan ruang penyidik dan tampak kasak kusuk melihat kehadiran para awak media. Sesekali Adi masuk ke ruangan penyidik untuk menemui adiknya.
Terlihat sejumlah ASN datang dan bertanya-tanya kepada Adi terkait hasil pemeriksaan. Adi dengan nada suara menjelaskan kepada rekan-rekannya agar awak media tidak mendengar pembicaraan mereka.
Sekira pukul 13.45 WIB, M Aldi Budianto Indrawan Ginting keluar dari ruang penyidik dan langsung disambut Adi. Ketiganya dengan buru-buru meninggalkan lokasi. Saat hendak diwawancarai wartawan, keduanya bungkam. Bahkan Adi berusaha menghalang-halangi wartawan dan meminta honorer tersebut untuk bungkam. Sedangkan M Aldi Budianto berpura-pura sedang bertelepon guna menghindari kamera wartawan.
Dari pengakuan salah seorang penyidik bahwa ASN dan honorer tersebut sudah diperiksa dan dimintai keterangannya terkait hilangnya uang Rp 1,6 miliar lebih itu.
Sebelumnya, uang sebesar Rp 1,6 miliar lebih milik Pemrov Sumut yang diletakkan di dalam mobil terparkir di halaman parkir dekat pos sekuriti Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro, Kecamatan Medan Polonia, disatroni kawanan pencuri, Senin (9/9/2019) sekira pukul 17.05 WIB.
Peristiwa pencurian uang yang rencananya untuk menggaji honorer Pemprov Sumut tersebut langsung dilaporkan ke Polrestabes Medan pada Senin malam.
Informasi dihimpun dihimpun wartawan dari berbagai sumber, Selasa (10/9/2019) sore menyebutkan sebelum pencurian terjadi, ASN Pemprov Sumut, Budianto (40) warga Jalan Karya Dharma, Medan Johor dan honorer Biro Perbekalan Pemrov Sumut, Indrawan Ginting (36) warga Jalan Seriti 1 Perumnas Mandala, Kecamatan Percut Sei Tuan, Senin sekira pukul 16.00 WIB, mengambil uang dari Bank Sumut Jalan Imam Bonjol Medan sebesar Rp 1,6 miliar lebih.
Setelah mengambil uang, keduanya menuju ke lokasi parkiran bank dan meletakkan tas berisi uang di kursi belakang mobil Toyota Avanza warna silver BK 1875 ZC. Selanjutnya PNS dan hononer tersebut meninggalkan lokasi menuju Kantor Gubernur Sumut.
Setibanya di tujuan, keduanya memarkirkan mobil di plataran parkiran kantor yang posisinya dekat pos sekuriti. Budianto dan Indrawan keluar dari mobil, lalu mengunci pintu dan berjalan menuju masjid di samping kantor untuk melaksanakan sholat Ashar.
Usai sholat, keduanya kembali ke parkiran untuk mengambil uang yang rencananya untuk menggaji honorer. Namun lubang kunci pintu didapati sudah rusak.
Selanjutnya keduanya mengecek dan ternyata uang sudah raib digondol maling. Kejadian itu lalu dilaporkan ke atasan Budianto dan diteruskan ke Polrestabes Medan.
Tak lama personil Sat Reskrim dan Tim Inafis tiba di lokasi untuk melakukan penyelidikan serta identifikasi.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha Prawira yang dikonfirmasi membenarkan adanya laporan terkait pencurian uang itu.
"Laporannya sudah kita terima, dan kita masih melakukan penyelidikan," ujarnya.
Sat Reskrim Polrestabes Medan masih melakukan pencarian rekaman CCTV yang terpasang di seputaran kantor Gubernur Sumut.
Rekaman CCTV yang merekam aksi pencurian itu tentunya sangat penting dan mrnjadi kunci utama dalam mengungkap kasus pencurian tersebut. CCTV di lokasi, Rabu (11/9). Putu menegaskan jika kasusnya masih diselidiki. "Kita masih mencari rekaman CCTV di lokasi kejadian," ujarnya. (ka)
Pantauan wartawan. abang kandung dari honorer tersebut, Adi Ginting yang juga ASN di Biro Keuangan BPKAD Sumut duduk di depan ruang penyidik dan tampak kasak kusuk melihat kehadiran para awak media. Sesekali Adi masuk ke ruangan penyidik untuk menemui adiknya.
Terlihat sejumlah ASN datang dan bertanya-tanya kepada Adi terkait hasil pemeriksaan. Adi dengan nada suara menjelaskan kepada rekan-rekannya agar awak media tidak mendengar pembicaraan mereka.
Sekira pukul 13.45 WIB, M Aldi Budianto Indrawan Ginting keluar dari ruang penyidik dan langsung disambut Adi. Ketiganya dengan buru-buru meninggalkan lokasi. Saat hendak diwawancarai wartawan, keduanya bungkam. Bahkan Adi berusaha menghalang-halangi wartawan dan meminta honorer tersebut untuk bungkam. Sedangkan M Aldi Budianto berpura-pura sedang bertelepon guna menghindari kamera wartawan.
Dari pengakuan salah seorang penyidik bahwa ASN dan honorer tersebut sudah diperiksa dan dimintai keterangannya terkait hilangnya uang Rp 1,6 miliar lebih itu.
Sebelumnya, uang sebesar Rp 1,6 miliar lebih milik Pemrov Sumut yang diletakkan di dalam mobil terparkir di halaman parkir dekat pos sekuriti Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro, Kecamatan Medan Polonia, disatroni kawanan pencuri, Senin (9/9/2019) sekira pukul 17.05 WIB.
Peristiwa pencurian uang yang rencananya untuk menggaji honorer Pemprov Sumut tersebut langsung dilaporkan ke Polrestabes Medan pada Senin malam.
Informasi dihimpun dihimpun wartawan dari berbagai sumber, Selasa (10/9/2019) sore menyebutkan sebelum pencurian terjadi, ASN Pemprov Sumut, Budianto (40) warga Jalan Karya Dharma, Medan Johor dan honorer Biro Perbekalan Pemrov Sumut, Indrawan Ginting (36) warga Jalan Seriti 1 Perumnas Mandala, Kecamatan Percut Sei Tuan, Senin sekira pukul 16.00 WIB, mengambil uang dari Bank Sumut Jalan Imam Bonjol Medan sebesar Rp 1,6 miliar lebih.
Setelah mengambil uang, keduanya menuju ke lokasi parkiran bank dan meletakkan tas berisi uang di kursi belakang mobil Toyota Avanza warna silver BK 1875 ZC. Selanjutnya PNS dan hononer tersebut meninggalkan lokasi menuju Kantor Gubernur Sumut.
Setibanya di tujuan, keduanya memarkirkan mobil di plataran parkiran kantor yang posisinya dekat pos sekuriti. Budianto dan Indrawan keluar dari mobil, lalu mengunci pintu dan berjalan menuju masjid di samping kantor untuk melaksanakan sholat Ashar.
Usai sholat, keduanya kembali ke parkiran untuk mengambil uang yang rencananya untuk menggaji honorer. Namun lubang kunci pintu didapati sudah rusak.
Selanjutnya keduanya mengecek dan ternyata uang sudah raib digondol maling. Kejadian itu lalu dilaporkan ke atasan Budianto dan diteruskan ke Polrestabes Medan.
Tak lama personil Sat Reskrim dan Tim Inafis tiba di lokasi untuk melakukan penyelidikan serta identifikasi.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha Prawira yang dikonfirmasi membenarkan adanya laporan terkait pencurian uang itu.
"Laporannya sudah kita terima, dan kita masih melakukan penyelidikan," ujarnya.
Sat Reskrim Polrestabes Medan masih melakukan pencarian rekaman CCTV yang terpasang di seputaran kantor Gubernur Sumut.
Rekaman CCTV yang merekam aksi pencurian itu tentunya sangat penting dan mrnjadi kunci utama dalam mengungkap kasus pencurian tersebut. CCTV di lokasi, Rabu (11/9). Putu menegaskan jika kasusnya masih diselidiki. "Kita masih mencari rekaman CCTV di lokasi kejadian," ujarnya. (ka)

